Sabtu, 17 Oktober 2020

Motivasi Menjadi Duta Rumah Belajar 2020

 

Motivasi Menjadi Duta Rumah Belajar 2020

(Oleh: Mujiatun, S.Pd.)*

 


              Ujung tombak keberhasilan pembangunan pendidikan di Indonesia adalah guru. Karena guru merupakan bagian integral dan memegang peranan penting dalam kerangka pembangunan pendidikan Indonesia. Oleh karena itu,  guru diharapkan secara berkesinambungan dapat meningkatkan kompetensinya. Baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional. Guru harus  selalu mengikuti program-program yang berkaitan dengan peningkatan kompetensinya. Sehingga guru mampu menjawab tantangan zaman di era millenial yang serba digital. Yaitu era pendidikan 5.0 yang memanfaatkan IT sebagai media dalam pembelajaran.  

Dunia pendidikan tidak bisa terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi (IT). Perkembangan informasi dan komunikasi teknologi yang semakin masif dan cepat dewasa ini harus diakui telah memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang sangat besar bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan. Perkembangan dan kemajuan tersebut meliputi metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran, atau pun proses pembelajaran.

Salah satu tantangan pendidikan dewasa ini adalah membangun kecakapan abad 21. Kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik, yaitu kualitas karakter, literasi dan kompetensi. Untuk itu, pembelajaran abad 21 yang diiterapkan supaya mencakup ketiga kecakapan tersebut. Dengan kualitas karakter yang dimiliki peserta didik diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berkembang secara dinamis. Selain itu, peserta didik juga harus memiliki keterampilan literasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Literasi ini tidak hanya sekadar membaca, menulis, dan menghitung (calistung) tetapi juga  literasi-literasi lainnya. Yang tidak kalah penting juga peserta didik harus mampu menghadapi tantangan yang kompleks di dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, kompetensi yang harus dikuasi oleh peserta didik, yaitu: berpikir kritis (memecahkan masalah), kreatif, komunikasi dan kolaborasi, serta percaya diri (convident).

Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Literasi menjadi bagian  terpenting dalam  sebuah  proses  pendidikan, peserta  didik  yang dapat melaksanakan kegiatan literasi dengan maksimal tentunya akan mendapatkan pengalaman belajar lebih dibanding dengan peserta didik lainnya. Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK. Kecakapan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelajaran berbasis aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran. Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global. (Dit PSMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017).

            Mengingat  pada  abad 21 akan  terjadi  perubahan yang  sangat  besar pada semua bidang kehidupan akibat dari adanya perkembangan  ilmu  pengetahun  dan  teknologi baik teknologi in-formasi maupun komunikasi serta persaingan global, maka peserta didik dituntut harus memilki keterampilan atau kecakapan abad 21. Oleh sebab itu, di dalam proses pembelajaran juga harus diarahkan untuk pencapaian keterampilan atau kecakapan tersebut. Keterampilan atau kecakapan yang harus dimiliki peserta didik yaitu: kualitas karakter, literasi, dan kompetensi.

            Kualitas karakter adalah bagaimana meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah. Salah satu karakteristik pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah harus dapat mengarahkan peserta didik untuk memahami potensi, minat, dan bakatnya dalam rangka pengembangan karier, baik di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun karier di masyarakat. Oleh sebab itu, peserta didik harus dipersiapkankan untuk memiliki kualitas karakter yang sesuai dengan tuntutan kecakapan Abad 21, yaitu: iman dan taqwa, cinta tanah air, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, kesadaran sosial dan budaya, serta memiliki alasan dan dasar yang jelas dalam setiap langkah dan tindakan yang dilakukan (accountability).

            Kemapuan literasi yaitu kemampuan bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. Gerakan literasi di sekolah tidak lagi menjadi bagian terpisah/berdiri sendiri dalam pelaksanaannya. Aktvitas peserta didik di kelas bersama guru melakukan aktivitas ini guna memperkaya dan memperdalam wawasan  serta  penguasaan materi, sehingga siswa terlibat langsung  tidak lagi hanya bergantung pada guru. Kemampuan literasi yang perlu dikembangkan di ataranya, yaitu  literasi  baca  tulis,  berhitung,  literasi  sains, literasi  teknologi  informasi dan komunikasi, literasi keuangan, literasi budaya dan kewarganegaraan. Kualitas karakter, kompetensi dan literasi tersebut dapat diterapkan melalui pelaksanaan kurikulum (dengan melakukan monitoring dan umpan balik terhadap kurikulum KTSP atau Kurikulum 2013, Kurikulum muatan lokal, atau Kurikulum inklusif yang diterapkan di sekolah masing-masing), proses pembelajaran (pembelajaran abad 21 dan pembelajaran saintifik, dukungan sumber belajar berupa buku-buku paket atau pengayaan yang berbentuk teks dan digital, serta proses penilaian melalui penilaian kelas, penilaian sekolah, dan ujian akhir nasional. Dengan kecakapan abad 21 yang harus dimilki oleh peserta didik maka guru harus menguasai dan mengelaborasi dalam proses pembelajaran yang dikembangkan.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk sesuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Fungsi teknologi informasi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan sudah menjadi keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi riil, teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya akan berfungsi sebagai gudang ilmu, media pembelajaran, dan fasilitas pendidikan. Kegiatan pembelajaran sering kurang diminati oleh peserta didik salah satunya dikarenakan guru tidak memanfaatkan media pembelajaran yang menarik. Sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang memperhatikan saat guru mengajar. Bahkan, beberapa peserta didik ada yang asyik bercanda dengan temannya sambil berlarian di kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya, peserta didik banyak yang tidak memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Guru yang kreatif adalah mereka yang selalu mencari dan menemukan hal baru (selalu berinovasi) untuk kepentingan meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena, itu guru harus selalu meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya melalui pengembangan keprofesian guru berkelanjutan (PKB). Berbagai pelatihan dapat diikuti oleh guru melalui kegiatan yang diprogramkan baik secara langsung tatap muka maupun melalui bantuan media internet (pelatihan online / e-training). Salah satu program unggulan pelatihan tersebut adalah Pelatihan online (E-training) yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dan Pusdatin yaitu Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang diselenggarakan setiap tahun. PembaTIK ini memberikan ruang kepada guru-guru di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuannya dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran secara maksimal. Baik dalam pemanfaatan Portal Rumah Belajar maupun dalam pembuatan media pembelajaran inovatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh (daring) maupun tatap muka langsung (luring).

Dalam Bimtek PembaTIK, Kemdikbud tahun 2020 ini membahas tentang media pembelajaran berbasis multimedia. Baik berupa pembuatan video pembelajaran maupun media pembelajaran interaktif (MPI). Media ini merupakan media pembelajaran 4 dimensi audio visual. Tentu saja akan lebih menarik dan lebih memotivasi peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan media konvensional berupa gambar. Bila peserta didik telah termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, maka selanjutnya guru akan lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran. Dan peserta didik pun akan lebih mudah menyerap dan memahami materi-materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tahun 2020 ini kembali mengikuti diklat online Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dan Pusdatin. Dengan harapan, bisa menjadi Duta Rumah Belajar (DRB) sehingga dapat berbagi inovasi pembelajaran kepada rekan-rekan guru di daerah tempat tinggal penulis. Yakni dengan berbagi langsung cara menciptakan media-media pembelajaran yang lebih menarik bagi peserta didik. Sehingga guru-guru di daerah akan terampil memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran secara maksimal.

            Itulah motivasi penulis mengikuti PembaTIK level 4 dan berharap menjadi Duta Rumah Belajar Tahun 2020. Bagi penulis, belajar dan menimba ilmu itu seperti halnya kita menghirup oksigen. Artinya, selagi kita masih diberikan Allah kesempatan untuk bernafas, kita wajib menuntut ilmu. Karena menuntut ilmu itu tak terbatas oleh waktu, long life education, alias “Belajar Sepanjang Hayat”. Semoga goresan pena ini dapat memotivasi dan menginspirasi guru-guru di Indonesia untuk selalu menambah wawasan dan meningkatkan kualitas profesinya demi anak-anak bangsa.

*Guru SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung

 

Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar
#Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia#

#MerdekaBelajar  #NadiemMakarim  #PembaTIK2020 

#pembatiklevel4  #RumahBelajar  #tributetohendriwidiatmoko

#guruberbagi #gurupenggerak  #SRBLampung  #SRBLampungBerbagi

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 8 SMP KURIKULUM MERDEKA BAB 1 TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  Rangkuman materi ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran BAB 1 TEKS LAPORAN HASIL OBSERVA...