JURUS MENULIS BUKU DALAM SEMINGGU
Oleh
Mujiatun, S.Pd.
(SMPN
2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)
(Tantangan Menulis Hari Ke-16: Selasa, 16 Februari 2021)
"Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna,
menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari."
Saya merupakan salah satu subscriber
Ekoji Channel milik Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit,
M.Sc., MBA., Mphil., MA. Beliau adalah seorang akademisi dan pakar
teknologi informatika. Prof Ekoji pun merupakan seorang pendidik, narasumber
berbagai seminar, lokakarya. Selain itu, beliau juga penulis buku dan jurnal
yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri.
Sejak awal pandemi Covid-19, saya selalu mengikuti webinar
beliau melalui kanal youtube Ekoji. Selain materi yang disampaikan sangat erat
hubungannya dengan strategi pembelajaran di masa pandemi, cara beliau
menyampaikan juga sangat efektif dan menyenangkan. Sehingga saya merasa nyaman
dan dapat memahami materi yang beliau sampaikan.
Malam itu, beliau hadir pada Pelatihan Belajar Menulis
Gelombang 17 di Kelas WAG Omjay didampingi oleh Ibu Aam Nurhasanah
sebagai moderator. Pada pertemuan ke-19 (Senin, 15 Februari 2021), beliau
menyajikan tema “Kiat Menulis Buku Satu Minggu”.
Tema tersebut benar-benar menantang selera menulis saya. Rasanya
memang tak masuk akal tetapi bukan berarti tidak mungkin. Karena, sudah banyak
peserta lain dari gelombang sebelumnya berhasil menakhlukkan tantangan tersebut.
Oleh sebab itu, Prof. Ekoji memberikan motivasi menulis kepada seluruh peserta Pelatihan
Belajar Menulis Gelombang 17.
Saya mengikuti paparan materi dari Prof. Eko malam itu dengan
saksama. Saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut. Beliau pun
memaparkan materi tahap demi tahap dengan gamblang khas Prof. Eko. Metode
penyampaian materi yang sangat saya sukai, yakni santai, mengalir, dan mudah
dipahami. Bahasa yang beliau gunakan lugas, sederhana, dan tidak
berbelit-belit.
Berikut beberapa jurus yang beliau sampaikan agar
kita mampu menulis satu buku dalam waktu satu minggu.
1. Mengubah
komunikasi lisan ke dalam tulisan.
Hal ini merupakan salah satu cara jika kita ingin menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu. Mulai menulis dari hal-hal yang kita sukai dan kuasai. Misalnya menuliskan hobi atau kegemaran yang kita lakukan sehari-hari. Bisa juga menuliskan sesuatu yang telah kita alami.
2. Membiasakan menulis minimal satu halaman sehari.
Seperti yang selalu disampaikan oleh Omjay, "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi". Upaya ini akan menjadi pembiasaan bagi kita. Sehingga akan tertanam pada diri kita, ada rasa yang kurang bila sehari saja tidak menuliskan apa-apa.
3. Mengalahkan rasa malas dan membuang pikiran negatif.
Rasa malas inilah yang menjadi kendala utama dalam proses menulis. Oleh sebab
itu, kita harus benar-benar melawan rasa tersebut agar proses menulis berjalan
lancar. Selain itu, kita juga harus membuang pikiran negatif terhadap diri
kita. Kuatkan rasa percaya diri untuk mulai berkarya dan menulis dengan hati
penuh sukacita.
4. Membaca buku.
Hal ini tidak dapat kita pungkiri. Dengan banyak membaca semakin banyak
pula ilmu pengetahuan yang kita dapat. Selain itu, kita akan semakin kaya
dengan perbendaharaan kata. Sehingga akan memperlancar kita menuangkan ide-ide
dalam bentuk tulisan. Sebagaimana pernyataan Omjay “Lapar membaca akan membuatmu semakin gemuk menulis.”
5. Melakukan penyegaran (refreshing) dan istirahat.
Lakukan kedua hal tersebut di saat kita sudah merasa lelah. Sebab bila dipaksakan pun tidak akan ada hasilnya. Ide-ide menulis tetap tidak akan muncul. Oleh sebab itu, kita harus rehat dan merefresh diri dengan cara bersantai, olahraga ringan, atau pun mendengarkan musik. Dengan demikian badan akan segar kembali dan pikiran kembali tenang. Sehingga ide-ide untuk menulis pun akan kembali bermunculan.
6. Menulis dengan hati bahagia, senang, dan gembira.
Menurut Prof. Eko bahwa tujuan menulis itu tidak hanya untuk publikasi
ilmiah. Akan tetapi menulis adalah salah satu cara untuk meningkatkan imunitas
tubuh kita. Oleh sebab itu, menulis haruslah dengan hati bahagia, senang, dan gembira.
7. Berlatih setiap hari.
Keterampilan dan produktivitas menulis teruji saat kita melatihnya setiap
hari. Oleh sebab itu, kita harus selalu berlatih menulis dengan cara mengikuti
tantangan-tantangan menulis yang ada. Kita harus yakin bisa melakukannya agar
semangat untuk menulis selalu menyala.
8. Mencari sumber/ referensi.
Jika kita akan menulis karya ilmiah maka sumber atau referensi harus kita
siapkan. Sebab sumber atau referensi itu merupakan pendukung ide atau gagasan
yang akan kita tulis. Sehingga pendapat kita secara akademik memiliki dasar
ilmunya.
menuliskan sumber/ referensi dalam karya ilmiah ada 2 cara. Pertama, tulis dulu semua yang ada dalam pikiran kita tanpa melihat referensi. Setelah jadi baru kita mencari referensi pendukungnya. Cara kedua adalah kita baca dulu sebanyak mungkin referensi yang ada, kemudian mulai menulis sampai tuntas.
Itulah beberapa jurus yang disampaikan oleh Prof Eko agar
peserta mampu menulis satu buku dalam waktu satu minggu.
Seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, saya malam itu
pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya dan meminta pencerahan dari
narasumber. Pertanyaan saya lebih ke faktor-faktor penghambat proses kreatif
menulis baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Jawaban Prof. Ekoji sungguh membuat semangat menulis saya
naik ke level 9. Saya benar-benar tak menduga, seorang Prof. Ekoji akan
memberikan jawaban yang begitu mengejutkan. Beliau menjawab bahwa Prof. Ekoji yang akan memuji karya tulis
saya, apa pun isinya.
Masya Allah, Professor Eko Indrajit mengatakan itu? Rasanya
benar-banar tak percaya. Sebab selama ini, jangankan selevel Prof. Ekoji,
orang-orang di sekitar, yang bahkan belum pernah memiliki karya tulis sekali
pun tak pernah mengapresiasi karya tulis saya. Bahkan saya share berkali-kali di
WAG pun diabaikan seperti angin lalu.
Pencerahan yang beliau berikan sungguh luar biasa memberikan
energi positif buat saya untuk terus menulis setiap hari. Sebagaimana pesan
Prof. Ekoji. Omjay, dan para narasumber selama ini di grup pelatihan. Kita
harus selalu optimis untuk selalu berkarya dan menulis. Abaikan orang yang
tidak suka atau bahkan mencemooh. Lebih baik fokus pada orang-orang yang
memotivasi dan mengapresiasi karya tulis kita.
Faktanya, lebih banyak yang mengapresiasi dan mensupport kita
daripada yang tidak. Oleh sebab itu, biarkan
anjing menggonggong dan kafilah tetap berlalu. Demikian halnya dengan kita.
Mari tetap menulis dan berkarya, abaikan yang tidak suka. Yang terpenting kita
menulis dengan jujur dari hati untuk berbagi seuatu kebaikan.
Demikian inti dari jawaban dan pencerahan Prof. Ekoji
terhadap pertanyaan saya malam itu. Dan jawaban beliau yang sarat akan motivasi
ini benar-benar menyulut semangat saya untuk menulis setiap hari. Bermodalkan
semangat ini, saya pun memutuskan untuk ikut mendaftar pada “Tantangan Menulis Buku Satu Minggu”
yang ditawarkan oleh Prof. Ekoji.
Untuk mengikuti tantangan tersebut, berikut beberapa
ketentuan yang harus diperhatikan oleh peserta.
1. Memperhatikan
judul buku dan tema penulisan. Bisa lihat di link Ekoji Chanel: https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY
2. Ada 73 judul
yang ada di Ekoji Chanel bisa dipilih
sebagai tema pilihan judul buku sesuai ketentuan Penerbit Andi. Pilih satu judul
yang layak terbit.
3. Apa motivasi kita menulis? Apakah berorientasi pada profir, nirlaba (pengabdian/cetak sendiri),
branding/ promosi (buku biografi), dan regulasi PAK/ akreditasi
4. Apakah pilihan
judul kita memiliki nilai jual dan layak diterbitkan.
5. Tidak usah memikirkan
editorial teks, karena bobot hanya 10%. Yang menjadi pokok penilaian penerbit
adalah peluang potensi pasar dan reputasi penulis. Dengan menggandeng reputasi
Prof. Eko tentu peminat bukunya sangat banyak. Maka tim penerbit Andi akan
meloloskan naskah dengan berbagai
pertimbangan.
6. Perhatikan produk buku di pasaran. Bisa cek google trands
untuk mengecek apakah judul tersebut masih menjadi tranding topik atau tidak.
Demikian resume dari materi yang telah disampaikan oleh Prof
Eko malam itu. Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang ingin tetap konsisten
menulis dan ingin menerbitkan sebuah buku.
Bissmillah, semoga impian kita untuk menulis dan menerbitkan
buku dalam waktu hanya satu minggu ini akan terwujud. Aamiin ya, Allah.
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 16 Februari 2021
Semakin sempurna dan lengkap tulisannya, palagi formatnya bener2 rapih. Good job.
BalasHapusMantul Bu Muji..👍👍
BalasHapusSelalu lengkap dan terinci bagus..
Tulisan rapi buat enak dipandang, dibaca apalagi..
Komplit sudah menuju buku terbit..👏👏👏