MANFAAT MENULIS ITU LUAR BIASA
Oleh
Mujiatun, S.Pd.
(SMPN
2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)
(Tantangan Menulis Hari Ke-14: Minggu, 14 Februari 2021)
Seperti
halnya hobiku mengoleksi bunga, menulis pun merupakan hobi bagiku. Keduanya seperti
dua sisi mata uang dalam kehidupanku.
Kegiatan
menanam dan merawat bunga yang kulakukan setiap hari membuat pikiran menjadi segar. Selain itu, jiwa pun
menjadi tenang. Sehingga hari-hariku semakin berwarna dan terasa bahagia.
Demikian
halnya dengan kegiatan menulis. Aktivitas kreatif ini membuatku selalu
berimajinasidan berinonasi. Sehingga kegiatan menulis ini memberikan energi
tersendiri bagiku.
Dengan
kedua hobi itu aku semakin optimis dan bersemangat dalam menikmati hari-hari. Sehingga
aku dapat berpikir lebih positif dan kreatif.
Efek
positif dari hobi yang kulakukan dengan senang hati itu sungguh menakjubkan. dokter spesialis mata, 7 tahun yang lalu memfonis
bahwa aku terkena tumor mata. Aku direkomendasi agar segera operasi mengangkat
tumor tersebut. Sebab saat itu kondisi mata sudah sangat kabur, sakit, dan
kepala sering sakit hebat. Alhamdulillah,
keluhan itu pun berangsur hilang dan mataku pun kini sehat seperti sedia kala.
Aku
hobi menulis sejak 42 tahun lalu, tepatnya sejak kelas 2 SD. Namun, saat itu karyaku
hanya kutuliskan di sebuah buku diary dan tak pernah dipublikasikan.
Pada
tahun 80-an hanya ada majalah dan surat kabar sebagai media publikasi. Untuk menembus
kedua media tersebut melalui proses yang ketat dan sulit. Yakni, penulis harus
mengirimkan beberapa naskah terlebih dahulu ke redaktur. Setelah melalui proses
seleksi dan dinyatakan lolos, barulah naskah dapat diterbitkan. Oleh sebab itu,
banyak naskah penulis pemula saat itu yang tidak berhasil lolos.
Ketika
SPG (Sekolah Pendidikan Guru) dan kuliah, aku pernah mengirim naskah cerpen ke
berbagai surat kabar harian daerah. Seingatku, lebih dari 10 naskah yang sudah kukirim.
Akan tetapi, tak satu pun yang berhasil lolos untuk diterbitkan.
Sejak
saat itu, aku tak pernah mengirimkan karya tulis ke media nassa mana pun. Sehingga
karya tulisku kembali menjadi koleksi di buku diary dan laptop.
Kegiatan “Diseminasi Gerakan Literasi Nasional 2019 di Bandarlampung
Hingga
pada Desember 2019, awal semangat menulisku kembali bangkit. Pada saat itu, aku
dikirim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Way Kanan untuk mengikuti sebuah
pelatihan, “Diseminasi Gerakan Literasi
Nasional 2019”. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi
Lampung selama 3 hari.
Dalam
pelatihan tersebut menghadirkan narasumber-narasumber hebat dari Kantor Bahasa Provinsi
Lampung. Selain itu, juga menghadirkan seorang penulis andal negeri ini, yaitu Gol A Gong. Kesempatan ini tak
kusia-siakan sedikitpun. Paparan materi dari seluruh narasumber kuikuti dengan
saksama. Terlebih ketika Gol A Gong membimbing langsung praktik menulis cerpen.
Pada
pelatihan tersebut, peserta diberi penugasan untuk menulis sebuah cerpen dengan
tema “Anti Korupsi”. Karya kami pun
dibahas dan dikoreksi bersama oleh seluruh peserta pelatihan yang terdiri dari
50 orang dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Bersama Gol
A Gong, Penulis Buku “Si Roy”
Hasil
karya seluruh peserta pelatihan dibukukan dalam sebuah antologi anti korupsi
dengan judul “Peti Mayat Koruptor”. Proses
kurasi, editing, dan revisi naskah dilakukan oleh tim Gol A Gong. Setelah satu bulan diproses, akhirnya buku
ber-ISBN itu pun terbit.
Bahagia
tak terkira rasanya, karya penulis pemula sepertiku bisa sebuku dengan penulis
hebat Gol A Gong. Sungguh, Ini pengalaman yang sangat berharga bagiku di dunia
menulis.
Buku
Antologi Cerpen “Peti Mayat Koruptor”,
Karyaku Bersama Gol A Gong
Sejak
saat itu, gairah menulisku semakin berkobar. Rasa percaya diriku di dunia
menulis pun semakin menyala. Aku terus belajar dan berlatih dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan online untuk
mengasah keterampilan menulis. Selain itu, akau pun selalu memberanikan diri
mengikuti even-even lomba menulis cerpen. Dengan tujuan untuk memupuk
keberanian dan mengembangkan rasa percara diri. Dengan demikian, karyaku akan
banyak mendapat kritikan, koreksi, dan saran-saran dari pembeca. Hal ini tentu
akan menambah katajaman kemampuan saya dalam menulis.
Menulis
bukanlah cita-cita tetapi merupakan hobi bagiku. Oleh karena itu, terlepas dari
memperoleh materi atau tidak dari karya itu, aku akan tetap menulis dengan
senang hati. Dengan harapan, karya tulisku akan memotivasi dan menginspirasi
orang lain. Sehingga pembaca pun dapat menikmati karyaku itu dan turut
merasakan kebahagiaanku.
Dapat
menyebabkan orang lain merasa bahagia melalui karyaku, itu sudah lebih dari
cukup bagiku. Karena hal itu membuat hatiku pun merasa bahagia. Itulah tujuan
utamaku dalam menulis.
“Menulis dengan hati bahagia akan membuat hati
pembaca pun merasa bahagia”
(Mujiatun)
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 14 Februari 2021
Mantap. Semoga tetap Aktif, kreatif dan informatif. Very good 👍👍
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh Pak Nana sudah berkenan memberikan apresiasi dan supportnya.
Hapus