SPIRIT GURU BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DARI DAERAH 3T
Oleh
Mujiatun, S.Pd.
(SMPN
2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)
(Tantangan Menulis Hari Ke-25: Kamis, 25 Februari 2021)
Pertemuan Ke-23 Bersama Pak Khamdan Muhaimin
Untuk
kesekian kalinya hati saya diselimuti rasa kagum dan terharu atas perjuangan para
narasumber yang dihadirkan oleh Omjay. Perjuangan seorang pendidik yang luar
biasa. Seorang pejuang sejati yang merupakan pelita dalam kegelapan dan embun
penyejuk dalam kehausan. Merekalah para pahlawan tanpa tanda jasa.
Salah
satu dari mereka hadir di kelas maya WA Grup Pelatihan Belajar Menulis
Gelombang 17. Beliau adalah Pak Khamdan Muhaimin, S.Pd., Gr. didampingi oleh
moderator andal, yaitu Mr. Bams hingga akhir pertemuan ke-23.
Malam
itu (Rabu, 24 Februari 2021), beliau menyajikan motivasi dengan tema “Menjadi
Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah 3T”. Membaca temanya saja
saya sudah terbayang dengan kondisi daerah itu. Suatu daerah yang terpencil, terisolir,
dan tertinggal. Tentu segalanya sulit untuk dijangkau oleh warga di daerah itu.
Benar
saja, paparan demi paparan pengalaman Pak Khamdan begitu jelas menggambarkan
kondisi daerah tempat beliau bertugas. Berbekal tekat kuat dan ketulusan hati,
beliau langkahkan kaki dari Jawa Tengah menuju daerah 3T nun jauh di ujung
negeri. Beliau bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi
NTT.
Kehadiran
narasumber-narasumber hebat dan tangguh seperti Pak Khamdan ini benar-benar memicu
semangat para peserta untuk turut berkarya. Malam itu saya merasa malu kepada kepada
diri sendiri. Saya berada di daerah yang serba mudah dengan fasilitas
pendidikan yang memadai belum pernah berprestasi atau pun berkarya.
Sementara
beliau, bertugas di daerah tertinggal, terpencil, dan terisolir yang serba
sulit segalanya tetapi masih sanggup berkarya. Bahkan berinovasi dan
berprestasi hingga tingkat nasional.
Masya
Allah, saya benar-benar kagum dan sangat terharu menyimak kisah beliau selama 6
tahun mengabdi di sana. Terlebih ketika mencermati beberapa foto kondisi daerah
Pak Khamdan bertugas. Daerah pedalaman dengan akses jalan tanah setapak. Melalui
tebing dan naik turun pegunungan dengan jurang-jurang di kiri kanannya.
Tidak
ada listrik, sinyal sulit, dan air pun susah didapat. Untuk menuju ibukota
kabupaten membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Mata pencaharian warga
setempat sebagai petani kopi yang hasil panenya hanya satu tahun satu kali. Kondisi
ini benar-benar membuat warga jauh dari sentuhan teknologi.
Namun
demikian, tak menyurutkan semangat Pak Khamdan dalam mengabdikan diri di daerah
tersebut. Justru, segala keterbatasan itu memicu kreativitas beliau untuk
selalu berinovasi, berdedikasi, dan maraih prestasi.
Berikut
beberapa prestasi yang pernah diraihnya. Finalis (10 besar ) Simposium GTK
Dikdas Kemdikbud 2016. Peserta terbaik Diklat Prajabatan CPNS 2016. Penghargaan
sebagai pendidik di daerah 3T sejak 2011. Memperoleh beasiswa
PPG Kemdikbud 2013-2014. Penerima Apresiasi Guru SMP Inspiratif Tingkat
Nasional 2020 ,
Dirjen GTK. Kemdikbud RI. Agen penguatan
karakter, Puspeka, Kemdikbud 2021.
Seperti
kata pepatah, “di mana bumi di pijak di
situ langit dijunjung”, demikian pula yang dilakukan oleh Pak Khamdan. Meskipun
pendatang tetapi beliau menghormati dan turut menjaga adat budaya setempat. Seperti
adat budaya berikut: Irong,
yaitu tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari. Tujuanya
adalah supaya hasil panen melimpah. Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan
berbagai acara adat. Kepok tuak ,
yaitu adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak,
rokok dan ayam kampung. Sebagai ungkapan ketulusan warga setempat dalam menerima
atau menyambut tamu. Makan padi baru, yaitu acara yang dilakukan setelah
panen padi.
Bertugas
di daerah 3T tentu beliau menghadapi banyak masalah. Bukan hanya masalah
pendidikan tetapi juga masalah sehari-hari di masyarakat. Oleh sebab itu, Pak
Khamdan selalu menuliskan masalah-masalah tersebut. Kemudian beliau cari solusi
sebagai jalan keluarnya. Dengan harapan, tulisan tersebut dapat memotivasi guru-guru
agar tetap semangat berinovasi dan menginspirasi walaupun
di daerah 3T.
Beberapa
solusi dari permasalahan yang beliau hadapi di daerah tersebut adalah dengan
mendirikan rumah belajar sejak tahun
2016 sampai sekarang. Sehingga anak-anak bisa belajar di rumah
tersebut sepulang sekolah.
Rumah Belajar Milik Pak Khamdan Muhaimin
Rumah
belajar tersebut menarik minat anak-anak karena Pak Khamdan menyajikan berbagai
kegiatan dan fasilitas. Ada kegiatan les matematika, membaca buku, menggambar,
mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle dll.
Sedangkan
malamnya pukul 19.30 WITA, anak-anak juga dapat belajar mengoperasikan laptop
dan akses internet gratis di rumah belajar. Rumah belajar beliau pernah memperoleh
kiriman buku dari Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia.
Selain
itu, beliau juga menjadi relawan di daerah 3T dengan membuat proposal bantuan
ke berbagi instansi bagi sekolah negeri maupun swasta. Yayasan, kampus,
komunitas, media online, perpustaakan daerah, dan nasional.
Setelah
berhasil, Pak Khamdan mewakili donator membagikan bantuan tersebut ke SD, SMP,
dan SMA. Yakni berupa flashdisk, vidio
pembelajaran, program kirim budi, seragam
sekolah, buku bacaan, alat tulis, mukena, alquran, iqro, buku, karpet masjid,
dll. Pak Khamdan juga mewakili donator dari Jawa membuat dua sumber mata air
dan 4 bak penampung air untuk warga setempat.
Penampungan Air untuk Warga Setempat
"Teruslah
mengabdi dimana pun Bapak/Ibu berada, ilmu yang kita berikan akan berdampak
pada generasi berikutnya. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga bisa
berkontribusi bagi lingkungan sekitar yang membutuhkan.Teruslah menjadi teladan
bagi anak didik, terus berkarya, berinovasi, dan menginspirasi. Selamat
mengabdi, semoga sehat selalu dan berusaha memberi manfaat kepada orang lain.
Karena, sebaik-baik orang adalah yang membawa manfaat bagi orang lain."
Demikian
Pak Khamdan Muhaimin mengakhiri paparan motivasi dan berbagi inspirasinya
kepada kami. Semoga, kami pun dapat mengikuti jejak beliau dalam mengabdikan
diri di dunia pendidikan. Sehingga kami pun mampu mendatangkan manfaat bagi
orang lain, terutama bagi anak-anak didik. Aamiin.
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 25
Februari 2021
Aamiin semoga jejaknya bisa kita tiru
BalasHapusAamiin ya Allah 🤲 Semoga ya Mbak?
HapusBetul kagum dan terharu. Palagi penulisnya pandai mmjabarkannya dalam bentuk tulisan yg enak di baca. Very good 🙏👍
BalasHapusMantap bu, semoga bermanfaat dan menginspirasi...
BalasHapus