Selasa, 02 Februari 2021

TRIK BERLITERASI DI MASA PANDEMI

               

  

TRIK BERLITERASI DI MASA PANDEMI

Oleh Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)

 

“Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”

Senin malam, 1 Februari 2021, Omjay hadir pada Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 17. Beliau menggantikan Bapak Dedi Dwitagama yang tidak bisa hadir pada pertemuan ke-13. Omjay menjelaskan tentang Lomba Blog PGRI dengan tema “Menulis di Blog Jadi Buku”.

Tema tersebut mengingatkan saya akan pesan beliau tentang ““Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”. Kalimat-kalimat motivasi yang beliau share selalu memantik semangat saya semakin menyala. Kalimat “ajaib” itu benar-benar terbukti dalam kehidupan saya.

Enam bulan yang lalu, tepatnya awal bulan Juli 2020 saya bersama 50 siswa kreatif SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung kembali menulis buku. Setelah sukses menerbitkan buku pertama Antologi Pantun yang berjudul “Telaga Kasih”. Dengan senang hati dan bara literasi di dada, akhirnya saya pun siap kembali membimbing mereka.

Kali ini mereka sepakat memilih cerita pendek untuk tulisannya. Kebetulan materi Bahasa Indonesia kelas 9 terdapat KD Menulis Cerita Pendek. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19 dan daerah Way Kanan masih zona merah maka kegiatan bimbingan pun kami lakukan secara daring.

Seminggu dua kali saya bimbing anak-anak melalui WA grup dan sesekali tatap muka virtual via google meet. Kegiatan ini membuat mereka senang dan antusias. Semua tergambar dari wajah mereka. Tampak selalu berseri-seri saat mereka mengikuti bimbingan di google meet. Dan mereka pun selalu aktif mengikuti di WA Grup.

Tema cerpen saya batasi tentang cita-cita dan harapan mereka. Dan harus digali berdasarkan pengalaman sendiri. Sehingga cerita mereka mengalir dengan mudah dalam bentuk tulisan. Kalaupun ada kesulitan tidaklah banyak.

Alhasil, dalam waktu dua bulan cerpen anak-anak hebat saya pun terkumpul. Ada yang sudah ditulis dalam file word ada pula yang masih tulis tangan. Dengan demikian saya pun harus mengetiknya kembali dalam file word. Agar dapat dikemas dalam satu naskah buku yang siap dikirim ke penerbit.

Proses kurasi, revisi, dan editing baik isi maupun bahasa saya lakukan sendiri. Kegiatan ini memakan waktu kurang lebih dua bulan. Setiap malam satu per satu naskah cerpen anak-anak kreatif tersebut saya kurasi. Ada kebahagiaan tersendiri dalam hati ketiga membaca kisah inspiratif yang ditulis oleh anak-anak. Hampir semua kisah yang diceritakannya dalam cerpen merupakan kisah nyata. Ada cerita haru, sedih, bahagia, bahkan lucu.

Setiap malam selama dua bulan saya kurasi, akhirnya 50 judul naskah cerpen karya saya dan anak-anak selesai. Setelah saya lengkapi dengan kata pengantar, daftar isi, dan sinopsis, naskah pun dikirimkan ke penerbit. Dalam waktu satu bulan, tepatnya tgl 27 Desember 2020 buku kedua pun terbit. Buku ber-ISBN itu saya beri judul Antologi Cerpen “Di Tepian Langit”.

 


Buku Antologi Cerpen “Di Tepian Langit” Karya Saya dan Siswa SMPN 2 Banjit

 

Untuk kedua kalinya, saya dan anak-anak hebat SMPN 2 Banjit kembali menorehkan sejarah di “dunia” literasi. Karya ini benar-benar membuat saya, para siswa, dan kepala sekolah menjadi bangga. Melalui karya ini pula, saya dan kepala sekolah beserta perwakilan anak-anak yang menulis buku tersebut diundang dan diberi penghargaan oleh Bupati Way Kanan, Bapak H. Raden Adipati Surya

 


Bupati Way Kanan Saat Meluncurkan Buku Antologi Cerpen “Di Tepian Langit”

 

Hal ini benar-benar membuat saya dan anak-anak SMPN 2 Banjit semakin semangat dalam berkarya. Kalimat “ajaib” Omjay itu sudah terbukti dan saya akan terus menulis dan berkarya. Berbagi semangat literasi dan memotivasi siswa-siswa hebat di sekolah untuk selalu menulis. Dan akan berupaya mengajak mereka agar selalu menulis dengan hati. Sehingga kegiatan menulis menjadi hobbi yang takkan pernah membebani.

Semoga langkah kecil ini menjadi awal yang baik bagi saya untuk menumbuhkan jiwa literasi bagi anak-anak hebat SMPN 2 Banjit Kabupaten Way Kanan, Lampung. Dan semoga guru-guru pun akan tergugah oleh langkah para penulis cilik ini. Bila siswa saja mampu menulis dan menerbitkan sebuah buku ber-ISBN tentu para guru di Kabupaten Way Kanan pun mampu.

 

 

Salam Literasi,

Way Kanan, Lampung, 1 Februari 2021

 

 

 

 

1 komentar:

  1. wow, keeren, mantap, luar biasa, inspiratif buu
    semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus

LOKAKARYA ORIENTASI WAY KANAN BERJALAN LANCAR

  Minggu, 23 Oktober 2022 oleh  MUJIATUN S.Pd. CGP Angkatan 7 Kabupaten Way Kanan Tahun 2022 Kelas 10 B  Kegiatan Lokakarya Orientasi PG...