Sabtu, 16 Januari 2021

Jurus Literasi di Tengah Pandemi

 

  

 

Jurus Literasi di Tengah Pandemi

Oleh Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)

 

             Sebagaimana malam-malam sebelumnya, malam ini pun saya sudah siap di grup WA sejak jarum jam menunjukkan pukul 18.40 WIB. Dengan harapan, saya tak akan ketinggalan info-info penting yang akan disampaikan oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd., pengasuh grup Pelatihan Belajar Menulis dan para moderator yang hamble dan ramah meskipun segudang prestasi telah mereka miliki.

              Pertemuan ke-5 ini dimulai tepat pukul 19.00 WIB hari Rabu malam, 13 Januari 2021. Narasumber hebat yang hadir adalah Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. yang akrab disapa dengan Mr. Bams. Seorang moderator cantik yang cerdas dan siap mengatur kegiatan pelatihan malam ini adalah Ibu Aam Nurhasanah, M.Pd. yang tak asing lagi bagi saya dan peserta Pelatihan Belajar Menulis di gelombang 17 ini.

          Mr. Bams kali ini mengangkat tema yang sangat menarik bagi saya, yakni “Menebarkan Semangat Hobbi Menulis untuk Gerakan Literasi Sekolah”. Tema ini benar-benar memantik semangat saya sebagai seorang pembina Gerakan Litersi Sekolah (GSM) untuk membangkitkan kembali kegiatan literasi yang setahun terakhir ini mulai terlelep karena terdampak pandemi. Dengan tema tersebut beliau memaparkan pengalaman dan jurus-jurus suksesnya dalam mengelola taman bacaan di daerah maupun kegiatan litersi di sekolah. Sehingga saya kembali termotivasi dan terinspirasi untuk membangkitkan kegiatan literasi di sekolah tempat saya mengabdi dan berkarya.

Sejak tahun 2015 adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) oleh Bapak Anis, SMP Taruna Bakti langsung melaksanakan kegiatan gerakan 15 menit membaca sebelum belajar. Beliau dipercaya oleh kepala sekolah untuk terlibat sebagai penata program. Pertimbangan tersebut berdasarkan keberhasilan Mr. Bams dalam mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Di bawah binaan beliau, pada tahun 2019 sekolah  tersebut menjadi Juara Literasi pertama se- Kota Bandung dan memperoleh anugerah utama untuk bidang literasi. Mr. Bams pun meraih penghargaan perorangan sebagai Penggiat Literasi. Selain itu, beliau juga  mendapat Nominasi Guru Inspiratif Een Sukaesih Award 2019. Berbicara tentang prestasi yang telah diraih oleh Mr. Bams di bidang literasi tentu saja sudah tak terhitung lagi. Berikut beberapa bukti dari prestasi yang telah beliau raih.

  

 

 

 Beliau banyak memberikan trik sukses dalam mengelola Gerakan Literasi Sekolah. Satu per satu beliau uraikan dan jelaskan dengan gamblang. Mulai dari jadwal dan rincian kegiatan litersi hingga pelaporan hasil kegiatan literasi. Sehingga benar-benar membuat saya semakin paham untuk kembali melanjutkan tanggung jawab saya sebagai pembina kegiatan Gerakan Literasi Sekolah. Sebelum pandemi setahun yang lalu, kegiatan literasi di sekolah saya telah berjalan dengan lancar meskipun belum semaksimal yang diharapkan. Namun, sejak pandemi pertengahan Maret 2020 lalu, saya merasa kesulitan untuk tetap melaksanakan kegiatan tersebut secara daring.

           Di saat tatap muka, kegiatan literasi di sekolah dilaksanakan dengan jadwal membaca Alquaran dan buku selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Lalu, pada jam istirahat peserta didik dan guru pun disarankan untuk membaca buku di perpustakaan sekolah. Kegiatan tersebut telah berjalan selama lima tahun terakhir sejak 28 Oktober 2016.  Kegiatan literasi di sekolah saya masih memfokuskan kepada kegiatan membaca saja. Dengan penugasan menulis resume dari setiap buku yang dibaca oleh peserta didik. Sebagai motivasi bagi mereka, saya bekerja sama dengan petugas perpustakaan dan sekolah memberikan penghargaan berupa piagam dan hadiah berupa buku di setiap akhir semester. Penghargaan tersebut diberikan kepada peserta didik dengan tiga katagori yaitu: peserta didik paling rajin berkunjung dan membaca buku di perpus, peserta didik paling banyak meminjam dan membaca buku, dan peserta didik paling banyak dan rapi menulis resume.

             Dengan apresiasi tersebut, peserta didik semakin termotivasi untuk membaca buku baik di perpustakaan sekolah maupun di rumah. Pertengahan Bulan Juli 2019, saya memberanikan diri membimbing 50 peserta didik kelas 9 untuk menulis cerita pendek. Kebetulan, materi Bahasa Indonesia  kelas 9 terdapat pokok bahasan menulis cerita pendek. Di luar kegiatan pembelajaran mereka pun saya bimbing setiap pagi selama 15 menit untuk menulis cerpen bagian demi bagian. Wal hasil, dalam waktu dua bulan masing-masing peserta didik  menghasilkan sebuah naskah cerpen dengan tema yang bervariasi dan rata-rata sepanjang 3 sd 5 halaman.

             Untuk menghimpun hasil karya peserta didik ini, saya berinisiatif menjadikan naskah tersebut sebuah buku. Akhirnya, satu per satu naskah mereka saya edit dan revisi ejaan dan tanda bacanya sesuai dengan PUEBI. Selama dua bulan proses editing tersebut selesai. Seluruh naskah saya kirimkan ke sebuah penerbit di Solo dengan dilengkapi daftar isi, kata pengantar, dan blurb.

           Tepat pada tanggal 10 November 2019, Hari Pahlawan yang bertepatan pula dengan Hari Millad saya, buku karya perdana saya bersama penulis-penulis cilik peserta didik tercinta terbit. Rasa syukur bercampur bahagia menjadi satu. Betapa tidak, buku yang berjudul “Di Tepian Langit” itu merupakan satu-satunya buku karya peserta didik SMPN 2 Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung, sekolah tempat saya mengabdi dan berkarya selama ini.

  

 Foto saya bersama  Bupati Way Kanan, Bpk Raden Adipati Surya, Kepsek, Kepala Kampung,

              Lantaran buku itu pun, untuk pertama kalinya selama hidup, saya dipanggil oleh Bupati Way Kanan didampingi oleh kepsek dan beberapa peserta didik yang turut menulis diberi ucapan selamat dan diberi suatu penghargaan yang menjadi kenangan tak terlupakan bagi saya. 


Dokumentasi pribadi: Buku Antologi Cerpen "Di Tepian Langit"

Melalui buku pertama ini, saya dan peserta didik semakin semangat untuk menulis. Akhirnya, di Awal Januari 2020 saya kembali membimbing anak-anak untuk menulis pantun dengan tema tentang ibu. Setiap hari peserta didik saya bimbing menulis satu bait pantun. Dalam satu bulan mereka masing-masing telah menghasilkan tiga bait pantun. Baru saya revisi dan edit sebagian pantun mereka, pertengahan Maret ternyata sudah lock down karena covid-19. Selama itu, saya pun di rumah tetap merevisi dan mengedit karya mereka sembari mengajar daring.

Kurang lebih dua bulan saya melakukan kegiatan revisi dan edit naskah tersebut. Wal hasil, pertengahan April naskah buku sudah siap saya kirim ke penerbit. Satu bulan kemudian, tepatnya tanggal 17 Mei yang bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional, buku antologi pantun dengan judul “Telaga Kasih” pun terbit. Buku karya saya bersama putra sulung dan peserta didik SMPN 2 Banjit ini merupakan buku kedua setelah “Di Tepian Langit” antologi cerpen. 

  

Dokumentasi pribadi: Buku Antologi Pantun "Telaga Kasih"

              Itulah sekelumit kisah kegiatan literasi di sekolah tempat saya bertugas. Selama satu tahun peserta didik berhasil menerbitkan dua buah buku antologi. Sejak saat itu, hingga sekarang sudah hampir setahun, kegiatan literasi layaknya seseorang yang lelah dan tertidur lelap. Baik guru maupun peserta didik saat ini sibuk dan syok gara-gara mendadak harus belajar daring. Sehingga kegiatan literasi yang masih dianggap kurang penting benar-benar terabaikan.

              Berdasarkan pengalaman dan paparan Mr.Bams yang tetap aktif melaksanakan kegiatan literasi di masa pandemi, saya pun jadi termotivasi dan terinspirasi untuk mengikuti jejak beliau. Saya benar-benar kagum dengan jurus-jurus jitu beliau dalam berliterasi. Kepiawaian beliau di dunia literasi tak dapat diragukan lagi. Semua itu terbukti dari berbagai prestasi yang telah beliau raih.

               Menurut beliau, pandemi bukan alasan untuk menolak berliterasi. Banyak jalan dan banyak media yang dapat dimanfaatkan untuk tetap berliterasi. Salah satunya adalah dengan literasi digital melalui tulisan-tulisan di blog. Baik guru maupun peserta didik dapat membaca dan menulis melalui media digital berupa blog.

 

Salam Literasi,

Way Kanan, Lampung, 13 Januari 2021

40 komentar:

  1. Sangat bagus ibu...semoga sukses menuju calon penulis

    BalasHapus

  2. Waaah kereen. Tulisannya semakin lengkap dan sempurna serta penuh berwarna. Tetap semangat dan lanjutkan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkhmdlh. Trimksh apresiasi dan support nya Pak Nana.

      Hapus
  3. Resumenya oke.. Semoga sukses selalu..

    BalasHapus
  4. Tulisannya lengkap dan sempurna serta gurih, enak di santap.
    Tetap semangat, dah kelihatan nich calon penulis sukses..
    Aamiin..

    Mampir juga di blog saya ya Bu https://lieznasaru.blogspot.com/2021/01/kekuatan-silaturahmi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkhmdlh, trimksh apresiasi dan support nya Mbak Liez.

      Hapus
  5. Mantaaap bu Muji...semangaat literasi..semangat menulis dan menginspirasi..

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum salam kenal Bu....maaf sy mainnya malam2......mampir ya bu..trims

    https://suryanietin.blogspot.com/2021/01/tantangan-guru-mengajar-generasi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakmslm wr wb Bu Etin. Bsik Bu, siap mampir di blog Bu Etin.

      Hapus
  7. Mantaaap...bu Muji..semangaat literasi..semangat menulis dan menginspirasi...

    BalasHapus
  8. mantap, keren, meletop buuu, semangat berkarya semangat menginsiprasi

    BalasHapus
  9. Semoga ketularan semangat nya bu muji ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkhamdllh, trimksh Bu Sutri. Kita sama2 semangat berliterasi ya?

      Hapus
  10. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkhmdlh, sama2 Pak. Trimksh atas bimbingan, support, dan apresiasi nya ya Pak? Eh, Omjay🙏

      Hapus
  11. Mantap tugasnya lengkap, sistematis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkhmdlh. Trimkash atas apresiasi, bimbingan, dan support nya ya Bu Rita?

      Hapus
  12. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  13. Luar biasa Ibu, sangat menginspirasi.👍

    BalasHapus
  14. Masyaallah keren. Entah mengapa langsung teringat kawan di lampung begitu melihat judul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alkhamdllh, trimksh apresiasinya Pak Heri.Di mana kawannya Pak?

      Hapus
  15. Keren dan menginspirasi bu..... Lenkap dan narasinya enak dibaca

    BalasHapus

RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 8 SMP KURIKULUM MERDEKA BAB 1 TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

  Rangkuman materi ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran BAB 1 TEKS LAPORAN HASIL OBSERVA...