Belajar dari Sahabat Rumah Belajar (SRB) NTT
Oleh Mujiatun, S.Pd.
(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)
Setiap Senin, Rabu, dan Jumat malam merupakan agenda yang selalu saya nantikan. Sebab pada malam-malam tersebut saya akan mengikuti Pelatihan Menulis di WA grup PGRI. Sebuah pelatihan yang sangat menyenangkan di bawah asuhan Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. alias Omjay, Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.Gr yang biasa dipanggil Mr. Bams, Bapak Brian Prasetyo, M.Pd., dan para moderator serta narasumber yang luar biasa sabar dan telaten membimbing para peserta pelatihan menulis yang rata-rata masih pemula seperti saya.
Senin, 11 Januari 2021 merupakan pertemuan ke-4 dalam pelatihan ini. Narasumber yang hadir di grup adalah Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. dengan moderator Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.Gr alias Mr.Bams. Pada kesempatan ini, Bu Eva menyajikan tema “Pengalaman Menjadi Penulis Buku Kilat”. Tema ini membuat saya semakin tidak sabar untuk mengikuti urain-uraian materi yang akan disampaikan oleh beliau. Namun, peserta pelatihan harus tetap bersabar dan mengikuti tahapan-tahapan materi yang akan dipaparkan oleh Bu Eva.
Sebelum Bu Eva memulai sajian materinya, Mister Bams pun membagikan link video CV Bu Eva melalui channel you tube. Saya pun dengan saksama berselancar menuju channel beliau. Selain seorang penulis yang produktif, instruktur nasional, blogger, guru berprestasi, Bu Eva pun ternyata seorang Sahabat Rumah Belajar (SRB) dari NTT. Bahagia dan bangga rasanya malam ini bisa belajar bersama dan menimba ilmu kepada sesama SRB di grup menulis yang luar biasa ini. Meskipun selama menjadi SRB 2020 kami tak saling kenal, beliau SRB NTT sementara saya SRB Lampung tetapi beliau menyapa dengan hangat dan ramah. Dari CV beliau, saya semakin semangat untuk mengikuti paparan materi sehubungan dengan pengalaman beliau dalam menulis buku hanya dalam waktu seminggu.
Hal itu fakta, dan bukan hisapan jempol belaka. Berikut uraian beliau tentang pengalaman yang sangat fantastik tersebut. Sebagai seorang guru TIK, tentu saja kegiatan Bu Eva tidak akan jauh-jauh dunia IT. Tak heran, jika beliau malam ini pun memanfaatkan tool yang berbeda dari narasumber pada pertemuan-pertemuan sebelumnya dalam memaparkan materi pelatihan. Beliau memanfaatkan Google Jamboard dalam mengawali uraian materinya sehingga kegiatan pelatihan menjadi semakin interaktif dan menarik. Para peserta diminta untuk menuliskan motivasinya dalam mengikuti pelatihan menulis kali ini.
Peserta pelatihan harus bergabung di link yang sudah dibagikan oleh Bu Eva di grup agar dapat menuliskan motivasinya pada aplikasi Google Jamboard. Selain itu, beliau membagikan beberapa link yang dapat digunakan sebagai referensi dan inpirasi bagi peserta pelatihan dalam menulis dan berkarya. Buku pertama Bu Eva berjudul “Kelas Maya”, yang memguraikan tentang pengalaman beliau semasa menjadi Sahabat Rumah Belajar 2020 dengan memanfaatkan salah satu fitur dari Portal Rumah Belajar yakni Kelas Maya.
Bu Eva menegaskan bahwa untuk bisa berada pada frekuensi yang sama maka visi dan misinya pun harus sama. Itulah sebabnya, beliau meminta para peserta untuk menuliskan motivasinya dalam menulis atau pun mengikuti pelatihan menulis ini. Sehingga Bu Eva dapat memberikan motivasi yang bisa membantu para peserta mewujudkan harapannya dalam mengikuti kegiatan belajar menulis ini.
Setelah itu, Bu Eva pun menguraikan pengalamannya yang luar biasa, yakni menjawab tantangan dari Prof. Ekoji dengan menulis buku hanya dengan waktu satu minggu saja. Tantangan tersebut beliau takhlukkan dengan niat dan kesuguhan. Beliau fokus setiap hari menulis dan sungguh-sungguh melakukannya. Wal hasil, dalam waktu satu minggu buku yang luar biasa pun terbit dengan kebanggaan yang luar biasa pula tentunya. Dan buah karya yang luar biasa itu pun dapat kita nikmati bersama-sama saat ini.
Apa jurus beliau dalam menulis buku? Sehingga dalam waktu satu minggu berhasil menerbitkan sebuah buku yang luar biasa?. Tentu saja beliau memiliki tips atau jurusnya. Salah satunya menurut beliau adalah dengan membuat mainmap. Setelah mainmap disetujui, barulah dibuat outline (daftar isi), lalu fokus menulis hingga selesai.
Berdasarkan uraian pengalaman bu Eva menulis buku dalam waktu satu minggu, dapat saya simpulkan bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Selagi kita bersungguh-sungguh dalam berusaha, berdoa, dan disiplin dalam mencapai sesuatu yang menjadi harapan. Maka, segala usaha dan kesungguhan itu pun akan membuahkan hasil yang manis dan luar biasa. Ini bukan isapan jempol belaka tetapi Bu Eva telah membuktikannya. Apakah sahabat semua masih tak percaya? Mari kita buktikan saja dengan cara mengikuti jejaknya.
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 11 Januari 2020
wah cakeeep tulisannya runut.. semangat lanjutkan bu
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh Pak Asikin atas apresiasinya.
HapusMàntaaap ibu Muji...terus semangaat menulis...salam litrasi..
BalasHapusSalam Literasi dari Lampung Bunda. Alkhmdlh, trimksh atas support nya.
HapusWaaah keren bngt. Isi, narasi, pilihan diksinya dan juga tata letak tulisan, kerapihan margin kanan-kiri. Saya suka, lanjutkan 👍🙏
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh Pak Nana selalu meluangkan waktunya untuk memberikan support dan apresiasi buat tulisan saya. Semoga Psk Nana pun sukses.
Hapusmantap Bu Muji. Sukses selalu.
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh Pak Amir. Saling support ya?
HapusKeren tulisan Bu Muji, semoga ilmu menulisnya juga menjalar ke saya
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh apresiasinya Bu Ully. Mari saling kunjung.
HapusKeren semua resumenya Bu..
BalasHapusMengalir sesuai alur dan enak bacanya..
Mampir ke blog saya ya Bu https://lieznasaru.blogspot.com
Alkhmdlh, trimksh apresiasi nya Mbak Liez cantik. Semoga selalu terjalin silaturahmi di antara kita.
Hapus