TRIK SUKSES MENERBITKAN BUKU
Oleh Mujiatun, S.Pd.
(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)
Rabu, 20 Januari 2020 merupakan pertemuan ke-8 dalam Pelatihan Belajar Menulis di Grup WA PGRI Gelombang 17. Alhamdulillah, makin hari makin menarik topik-topik materi yang disampaikan oleh para narasumber yang benar-benar andal di bidang menulis. Hal itu dibuktikan oleh berbagai prestasi yang telah diraih dan beberapa buku hasil karya para narasumber yang menjadi pemateri pada pelatihan ini.
Narasumber yang hadir pada malam ini adalah Bapak Mukminin, S.Pd.,M.Pd. yang lebih akrab disapa dengan Cak Inin. Sedangkan moderator malam ini adalah Bapak Bambang Purwanto alias Mr. Bams yang siap memandu dan mengatur jalannya acara hingga usai. Materi yang akan disajikan oleh Cak Inin malam ini bertema “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”. Tema tersebut sangat menarik dan membuat peserta semakin bersemangat mengikuti pelatihan yang hanya berdurasi dua jam ini.
Sebagaimana narasumber yang lain, Cak Inin pun memiliki berbagai prestasi dan karya di bidang menulis. Selain telah menerbitkan beberapa buku, beliau pun merupakan owner penerbitan buku ber ISBN KAMILA PRESS LAMONGAN. Dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan, beliau telah menerima lebih dari 20 judul jasa menerbitkan buku dari Pulau Jawa, Sumatera, NTT, dan Kalimantan. Ini sungguh merupakan sebuah prestasi yang luar biasa di dunia penerbitan.
Foto: Bapak Mukminin, S.Pd.,M.Pd. alias Cak Inin
Berikut beberapa buku karya Cak Inin yang sangat memotivasi dan menginpirasi para penulis pemula seperti saya untuk semakin bersemangat dalam mengasah kemampuan di bidang menulis.
Berbicara tentang menulis dan buku tentu saja tidak terlepas dari sebuah penerbitan. Oleh karena itulah, malam ini Cak Inin membahas tentang penerbitan secara detail. Ada beberapa tips dalam menulis dan menerbitkan buku menurut Cak Inin.
1. Tips Menulis
a. Bagi penulis pemula diperlukan keberanian dan tekad yang kuat untuk menulis dan memublikasikan hasil tulisan yang telah dibuat. Menulis bukanlah sebuah bakat yang dibawa dari lahir, tetapi suatu keterampilan yang perlu diasah. Oleh sebab itu, dengan adanya dorongan yang kuat dari dalam hati akan memaksa diri untuk terus menulis.
b. Penulis harus selalu berpikir bahwa menulis itu tidak sulit. Setiap tindakan yang kita lakukan semua berawal dari apa yang kita pikirkan. Kita dapat melakukan sesuatu karena selalu berpikir bahwa kita mampu untuk melakukannya. Sama halnya dengan menulis, yakinkan dalam pikiran bahwa menulis adalah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan. Hal itu secara tidak langsung memberi peluang kepada diri kita untuk mencoba melakukannya. Dengan cara mulai menulis hal-hal yang kita lihat, dengar, rasa dalam kehidupan sehari-hari.
c. Penulis harus mengenali potensi diri terhadap hal apa yang disukai dan dikuasai karena setiap orang memiliki minat yang berbeda-beda. Ada yang menyukai menulis tentang pendidikan, agama, fiksi atau non fiksi, dan lain-lain. Menulis akan lebih mudah apabila kita menulis tentang hal yang kita sukai dan kuasai. Namun, sehebat apapun potensi yang kita miliki tanpa diasah dan dilatih semua tak akan menghasilkan apa-apa.
d. Penulis harus membekali diri dengan banyak membaca. Membaca dan menulis merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Dengan banyak membaca semakin banyak pula wawasan dan pengetahuan yang dapat memunculkan banyak ide untuk dijadikan bahan tulisan. Selain itu, membaca akan semakin memperkaya perbendaharaan kata yang kita miliki. Sehingga karya tulis yang kita hasilkan akan lebih baik dan lebih menarik untuk dibaca.
2. Tips Menerbitkan Buku
Berikut tips Cak Inin bagi penulis pemula agar bukunya layak terbit.
a. Kesibukan dalam menjalani hari-hari bukanlah suatu alasan untuk tidak menulis. Apabila ide tiba-tiba muncul pada saat kita sedang melakukan suatu kegiatan, tuliskan segera di secarik kertas atau rekam melalui hp agar tidak lupa. Tuliskan pokok-pokok ide berdasarkan rumus 5W+1H.
b. Menentukan waktu yang tepat untuk menulis. Menulislah pada saat kita nyaman untuk melakukannya, misalnya: menulis pada waktu subuh, sebelum tidur, atau pada waktu lain. Kembangkan pokok-pokok tulisan dengan kalimat yang sederhana dan menggunakan istilah yang umum sehingga menghasilkan tulisan yang baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
c. Menjadi diri sendiri, karena setiap orang mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam menulis. Oleh sebab itu, tampilkan tulisan dengan gaya sendiri sehingga karya yang kita hasilkan memunyai ciri tersendiri dibandingkan dengan karya orang lain.
d. Menulislah sebanyak-banyaknya tanpa membatasi jumlah halaman. Selain itu, hindari menulis sambil mengedit, proses edit dilakukan ketika semua ide tersalurkan. Perbaiki tulisan sesuai dengan PUEBI.
e. Mempelajari dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk menerbitkan buku, seperti membuat cover dan judul buku yang menarik, menyiapkan kata pengantar, daftar pustaka, biodata penulis, synopsis buku, dan hal-hal lain yang harus dikirim ke penerbit.
3. Jenis-jenis Penerbit
Menurut penjelasan Cak Inin, penerbit buku ada dua macam yaitu penerbit mayor dan penerbit indie. Beberapa contoh dari penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Erlangga, Yudhistira, dan lain-lain. Sedangkan penerbit indie contohnya penerbit yang dimiliki oleh Cak Inin yaitu Kamila Press. Kedua jenis penerbit tersebut memiliki perbedaan. Berikut penjelasan Cak Inin tentang perbedaan kedua jenis penerbit tersebut.
a. Jumlah Cetakan
Penerbit mayor mencetak buku secara massal ,biasanya sekitar 1000-3000 eksemplar dalam sekali cetak untuk didistribusikan ke toko-toko buku. Sedangkan penerbit indie mencetak buku secara berkala atau hanya akan mencetak apabila ada yang memesan buku tersebut.
b. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
Pada penerbit mayor sebelum naskah dicetak dan diterbitkan, naskah harus melewati beberapa tahap dan prosedur. Penerbit mayor sangat selektif dan memiliki syarat yang ketat dalam memilih naskah untuk diterbitkan. Naskah yang diterbitkan harus mengikuti selera pasar. Oleh sebab itu, pengajuan naskah ke penerbit mayor rentan terjadinya penolakan. Sedangkan pada penerbit indie, naskah tidak akan ditolak selama naskah tersebut layak untuk diterbitkan, tidak plagiat, tidak mengandung unsur pornografi dan sara, serta tidak melanggar undang-undang hak cipta.
c. Profesionalitas
Penerbit mayor merupakan perusahan besar yang memiliki profesionalitas yang tinggi. Sedangkan penerbit indie sebenarnya juga profesional namun sering disalah artikan. Banyak yang beranggapan bahwa di penerbit indie buku diterbitkan secara asal-asalan. Oleh sebab itu, sebagai seorang penulis harus jeli dalam memilih penerbit indie untuk menerbitkan buku. Agar buku yang diterbitkan tetap berkualitas meskipun harga relatif murah.
d. Waktu Penerbitan
Pada penerbit mayor umumnya sebuah naskah diterima atau tidak akan dikonfirmasi dalam tempo waktu 1-3 bulan. Walaupun naskah diterima belum tentu bisa langsung untuk diterbitkan, karena harus melalui banyak tahap. Selain itu, buku yang sudah diterbitkan akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali ke penerbit jika tidak memenuhi target penjualan. Penerbit indie akan segera memroses setiap naskah yang diajukan dan buku sudah bisa terbit dalam waktu relatif singkat.
e. Royalti
Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti bagi penulis maksimal 10% dari total penjualan sedangkan pada penerbit indie royalti bagi penulis umumnya 15-20% dari harga buku. Buku dipasarkan melalui media sosial.
f. Biaya Penerbitan
Penerbit mayor tidak membebankan biaya penerbitan kepada penulis. Itulah yang menyebabkan buku tidak bisa langsung diterbitkan dan harus diseleksi secara ketat, karena jika buku yang sudah diterbitkan tidak laku terjual kerugian hanya ditanggung oleh pihak penerbit. Sedangkan untuk menerbitkan buku pada penerbit indie berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit.
Demikian uraian materi pelatihan menulis dari Cak Inin tentang “Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit”. Uraian yang detail dan sistematis dari beliau ini sangat bermanfaat buat saya, sebagai penulis pemula yang ingin sekali menulis dan menerbitkan sebuah buku. Dan yang paling memotivasi serta menginspirasi saya adalah bahwa Cak Inin mulai menulis dan berkarya di usia yang tak muda lagi, yakni pada usia 55 tahun saat itu. Artinya, saya belum terlambat jika ingin berkarya di bidang menulis saat ini ketika saya sudah berusia 50 tahun.
Sebagaimana tulisan dan paparan materi Cak Ini, harapan saya pun tulisan ini akan memotivasi dan menginspirasi para pembaca untuk tetap semangat berkarya meskipun usia telah senja. Dan menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk giat berkarya dan mengukir prestasi di dunia literasi.
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 20 Januari 2021
Lengkap, menarik tuk dibaca, tulisanpun rapi. Tetap semangat bunda. Selalu menjadi inspirasi bagi kita
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh apresiasi dan supportnya ya Mbak Elys?
HapusLengkap, menarik tuk dibaca, tulisanpun rapi. Tetap semangat bunda. Selalu menjadi inspirasi bagi kita semua
BalasHapusWaah keren, narasi dan diksinya serta format tulisan indah sehingga enak di baca. Mnginspirasi bnget. Good job deh, lanjutkn 🙏👍
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh atas apresiasi dan supportnya Pak Nana.
HapusMantap dan rapi tulisanya bu...tetap semangat
BalasHapusAlhamdulillah, trimkash apresiasi dan supportnya Pak Andrean.
HapusKeren Bun. Lanjut
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh supportnya Cak Inin.
HapusKeren Bu Muji, lengkap, sistematis dan enak dibaca.👍
BalasHapusMonggo mampir jg di blog sy.😊🙏
https://bundagisya.blogspot.com/2021/01/mental-seorang-penulis.html
Alkhmdlh, trimksh atas apresiasinya Bunda. Siap meluncur ke blog Bunda.
HapusAlkhmdlh, trimksh atas apresiasinya Bunda. Siap meluncur ke blog Bunda.
Hapuswow, tulisannya rapi, enak dibacanya bu. semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh Pak Miftah yg selalu setia mengapresiasi dan mensupport saya.🙏
HapusWaoh cakep Bu Muji tulisannya rapi saya blm.bisa seperti itu Bu
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh atas apresiasinya ya Bu Sri? Tulisan2 Bu Sri pun udah mantap dan rapi kok.
HapusCakep Bu.... semakin mantap
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh apresiasi dan supportnya Pak Yuliasman.
HapusMantap Bu Muji
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh apresiasinya Pak Amir.
HapusSalam kenal, bun :)
BalasHapusmantap tulisannya
Salam kenal juga Mbak Pipit, saya dari ujung Lampung. Trimksh sudah singgah di blog saya.
HapusMantap bunda...lanjutkan
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh apresiasinya Pak.
HapusAlhamdulillaah..Mantap,lengkap resumenya Bu,bisa tuk tambah ilmu lgi..Selamat berkarya ✏��
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh atas apresiasi dan supportnya Bu Neneng. Semoga kita dpt saling memotivasi dan menginspirasi ya Bun?
Hapussiip bun
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh Bunda.
Hapus