BERBAGI ITU INDAH PENUH BERKAH

 

Pertemuan Ke-12 Bersama Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd.

 

BERBAGI ITU INDAH PENUH BERKAH

 Oleh Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)

 

Berbagi itu indah dan penuh berkah. Terlebih apabila kegiatan berbagi itu dilandasi dengan rasa penuh keikhlasan hati. Baik berbagi dalam bentuk benda maupun bukan benda. Berbagi ilmu pengetahuan dalam bentuk tulisan misalnya, ini merupakan salah satu bentuk berbagi bukan benda. Hal ini bila dilakukan dengan hati ikhlas untuk menebar kebaikan, memotivasi, dan menginspirasi, tentu akan mendatangkan suatu keberkahan baik bagi penulis maupun pembacanya. Karena, tulisan-tulisan yang kita bagikan dapat bermanfaat bagi orang lain.

 

Sehubungan dengan kegiatan berbagi ini, Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. menyajikan materi dengan tema “Menulis dan Berbagi”. Narasumber muda, berbakat, dan berprestasi ini hadir pada Jumat malam, 29 Januari 2021. Tepatnya pada pertemuan ke-12 dalam Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17 di Kelas Omjay yang didampingi oleh seorang moderator kreatif dan cantik, yaitu Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. yang siap memandu kegiatan hingga usai.

 

Buku-buku antologi karya Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd.

 

Pak Roma merupakan alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang bertugas di SMA N 5 Tanah Toraja sebagai guru Bahasa Inggris. Beliau Pemenang Ketiga Lomba Kreatifitas Guru Tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan. Peraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020. Selain itu,  Pak Roma pun telah menghasilkan beberapa karya berupa solo dan buku antologi.

 

Buku-buku solo karya Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd.

 

Sebagaimana penjelasan Pak Roma, bahwa kegiatan berbagi itu terkadang tak seindah yang dibayangkan. Tak selamanya tulisan-tulisan yang kita share itu memperoleh tanggapan positif dan tak jarang menuai komentar pedas dan sinis. Bahkan sering tak diacuhkan sama sekali di grup. Akan tetapi, kita harus tetap berusaha berkarya dengan menulis dan menulis. Kita pun tetap terus berbagi dan berbagi melalui media sosial. Diantaranya berbagi melalui facebook, instagram, grup-grup WA, telegram, dll.

 

Memang, siapapun akan merasa kecewa ketika diabaikan. Namun, rasa kecewa itu tak boleh berlama-lama menguasai hati kita. Sebab, bila dibiarkan lama-lama akan menyurutkan hasrat kita untuk terus berkarya. Oleh sebab itu, mari tetap menulis dan memposting tulisan-tulisan tersebut di media sosial. Dengan harapan, ada yang membaca dan termotivasi untuk mengikuti jejak kita ini.

 

Salah satu cara memotivasi orang lain dalam berkarya khususnya menulis adalah dengan memberi bukti karya kita terlebih dahulu. Jika sudah ada karya yang mereka lihat, tentu mereka lambat laun akan tertarik. Oleh sebab itu, mari kita selalu CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan, dan Konsisten) mudah-mudahan harpan kita untuk berbagi akan indah dan penuh berkah. 

 

Cara lain pun dapat kita lakukan, yaitu memancing minat calon pembaca dengan memenuhi selera mereka. Sebagai contoh, kita buat tulisan yang bergaya santai dan bernada humor. Tambahkan gambar atau foto-foto lucu yang mendukung narasi tersebut sehingga semakin menarik minat calon pembeca.

 

Mari terus berkarya dan berbagi selayak kata-kata bijak ini, "Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya, seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir”. Sesungguhnya, tantangan terbesar dalam menulis adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, tantang diri kita untuk selalu konsisten menulis di tengah keterbatasan yang ada.

 

Bismillah, dengan niat tulus ikhlas mari kita tetap semangat berliterasi dan berbagi. Tak masalah meskipun terkadang diabaikan, yakinlah semua akan berbuah manis pada waktunya. Yang terpenting sekarang bagi kita, tetap semangat berkarya dan menebar virus literasi melalui berbagi. Berbagi informasi, motivasi, dan inspirasi. Para narasumber bisa, insya Allah kita pun bisa. Mari wujudkan mahkota karya kita berupa BUKU BerISBN. Aamiin ya Allah.

 

 

Salam Literasi,

 

Way Kanan, Lampung, 29 Januari 2021