JURUS MENEMBUS PENERBIT MAYOR
Oleh
Mujiatun, S.Pd.
(SMPN
2 Banjit, Way Kanan, Lampung, NPA 0810100104)
(Tantangan Menulis Hari Ke-11: Kamis, 11 Februari 2021)
Pertemuan Ke-17 Pelatihan Belajar Menulis
Bersama Bapak Edi S. Mulyanta
Merupakan
kebanggan tersendiri bagi penulis, jika buku karyanya berhasil diterbitkan oleh
penerbit mayor. Terlebih penulis pemula selevel saya, yang baru kemarin sore
berkecimpung di dunia menulis. Akan tetapi, untuk menembusnya bukan perkara
yang gampang. Oleh sebab itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
seorang penulis. Selain itu, diperlukan jurus-jurus yang harus dilakukan untuk
sampai di penerbit mayor.
Sehubungan
dengan hal itu, Bapak Edi S. Mulyanta, Manajer
Operasional Penerbit Andi malam itu hadir sebagai narasumber. Beliau menyajikan
materi “Menembus Tulisan di Penerbit Mayor”, didampingi oleh Bapak
Sucipto sebagai moderator. Pak Edi memaparkan tema tersebut
pada Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17 (Rabu, 10 Februari 2021), pertemuan
ke-17.
Sebelum
kita bahas jurus-jurus untuk menembus penerbit mayor versi Pak Edi S. Mulyanta,
akan saya uraikan terlebih dahulu tentang beberapa istilah dalam penerbitan.
Sebagaimana yang tertera dalam Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang No. 3 Tahun
2007 Tentang Sistem Perbukuan.
- Penerbit:
lembaga pemerintah/ swasta yang menerbitkan
buku.
- Penerbitan:
proses kegiatan pengeditan,
pengilustrasian, dan pendesainan buku.
- Penulis:
orang yang menulis naskah untuk
diterbitkan dalam bentuk buku.
- Penulisan:
penyusunan naskah buku melalui bahasa
tulisan dan/atau gambar.
- Buku: karya tulis dan/karya gambar yang diterbitkan
berupa cetakan berjilid atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan
secara tidak berkala.
- Naskah
Buku adalah draf karya
tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian
akhir.
Menurut
keterangan Pak Edi, istilah Penerbit Mayor dan Penerbit
Minor itu mengacu pada jumlah terbit dan besaran pemasarannya. Penerbit
mayor biasanya memunyai rentang produksi 3 sd 4 digit. Hal itu dikarenakan oleh
kapasitas produksi dan penjualannya yang bisa mencapai jumlah tertentu. Setiap
penerbit yang tergabung dalam IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) berhak
mengelola terbitannya sendiri. Akan tetapi tetap dipantau oleh Perpustakaan
Nasional yang mengeluarkan nomor ISBN. Berikut struktur dan
rentang block number ISBN Indonesia.
Bagi
guru dan ASN, menerbitkan sebuah buku sangat diperlukan untuk memperoleh angka
kredit kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, dalam peraturan Permeneg
PAN angka kredit penulisan buku menjadi unsur yang penting dalam
kenaikan pangkat. Jumlah angka kredit pun tergantung dari jenis buku yang
ditulis. Dalam PP No. 75 Tahun 2019 telah
diatur pelaksanaan UU perbukuan No.3 th 2017 yang mencantumkan jenis-jenis
buku yang diterbitkan. Seperti yang tertera pada data di bawah ini.
Berikut Jurus-Jurus untuk Menembus Penerbit Mayor.
1. Menentukan Tema
Para
guru penulis harus menentukan tema yang menjadi keahlian dan komptensinya. Lalu
melihat contoh buku-buku tertbitan penerbit-penerbit yang akan dituju. Sehingga
naskah yang akan dikirim bisa cocok dengan genre andalan penerbit tersebut.
Sebelum mengajukan naskah ke penerbit, sebaiknya menyiapkan proposal yang terdiri dari: judul, sub judul, sinopsis, outline, sampel bab(minimal 2 bab), dan CV penulis. Tambahkan penjelasan sasaran pasar dan pesaing buku lain yang telah terbit. Hal ini untuk membantu penerbit dalam memandang naskah yang kita ajukan. Selain itu, sertakan data-data market sasaran, positioning materi pesaing, keunggulan buku dibanding pesaing.
2. Visi dan Misi Penerbit
Pada saat pandemi seperti saat ini, outlet toko buku sedang terkena PSBB. Sehingga proses penjualan dan distribusi buku menjadi terkendala. Akibatnya, tidak semua buku dapat diterbitkan oleh penerbit. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan modal, strategi pemasaran, serta visi misi mereka.
3. Gambaran Pasar di Masa Pandemi
Berikut gambaran pasar outlet buku-buku yang telah terbit di saat
pandemi ini.
4. Strategi Pemasaran Penerbit Andi.
Penerbit Andi telah mempersiapkan sarana-sarana promosi kekinian,
seperti webinar, bincang daring, worshop online, podcast, hingga channel
youtube. Hal itu sebagai upaya untuk membantu memperkuat resonansi gaung pasar
buku yang dibuat oleh penulis ke calon pembaca.
Selain itu, Penerbit Andi pun bekerjasama dengan Google Play dan masuk ke pasar digital dalam bentuk E-Book. Sehingga penerbit ini tetap up to date dalam memanfaatkan teknologi informasi. Terutama dalam memroduksi bahan-bahan tulisan untuk dapat dinikmati pembaca. Sesuai dengan visi misi Penerbit Andi, yakni turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Memang, untuk menembus penerbit mayor itu tidaklah
mudah bagi penulis pemula. Akan tetapi, dengan selalu keterampilan menulis, hal
itu bukanlah sesutu yang mustahil. Sebagaimana kalimat-kalimat motivator Bapak
Edi S. Mulyanta di akhir pelatihan malam itu.
“Jangan pernah putus asa menawarkan tulisan ke penerbit. Karena penerbit juga membutuhkan naskah-naskah yang memberikan warna baru di dunia tulis-menulis. Selain itu, juga untuk mencari keuntungan. Karena dengan keuntungan tersebut, penerbit bisa bertahan di tengah gempuran teknologi yang semakin kejam saat ini”.
Way Kanan, Lampung, 11 Februari 2021
wah makin enak dibaca ini tulisan bu muji.....semangat bu hingga menjelma menjadi buku
BalasHapusAlhamdulillah Pak, trimksh atas apresiasi dan supportnya. Semoga kita dpt mewujudkan keinginan menerbitkan sebuah buku Pak.
HapusMantap Ibu, resume yg lengkap & enak dibaca. Sangat menginspirasi.👍
BalasHapusSalam literasi.
Alhamdulillah, trimksh Bunda udah berkenan memberikan apresiasi pd resume saya. Salam literasi dari Lampung.
HapusSelalu luar biasa dan keren resumenya. Semoga tetap semangat berbagi dan menginspirasi. Good job.
BalasHapusAamiin ya Allah 🤲 trimksh Pak Nana yg selalu setia mengapresiasi tulisan saya. Tetap semangat menulis Pak. Salam Literasi dari Lampung.
HapusWaaahhh ... Semakin mantap resumenya 👍🏻
BalasHapusAlhamdulillah, trimksh Mbak Ditta udah berkenan memberikan apresiasi.
Hapus