Resume 12 GMLD: Mujiatun, S.Pd.
Bismillah, lafal ini selalu mengawali kegiatan apa pun yang saya
lakukan. Tak terkecuali untuk mengikuti kegiatan pelatihan rutin Guru Motivator
Literasi Digital (GMLD) ini. Dengan lafal tersebut, saya berharap memeroleh
manfaat dan kebarokahan ilmu dari Allah SWT melalui kegiatan ini.
Seperti biasa, dengan semangat yang masih
menyala saya ikuti kegiatan luar biasa ini hingga usai. Alhamdulillah,
walau sejak pagi beraktivitas di rumah dan di sekolah tetapi rasa lelah
terabaikan dengan semangat belajar yang masih membara di dada. Entahlah, saya
sering lupa usia jika sedang belajar. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang baru
itu membuat saya selalu penasaran.
Terlebih pada pertemuan ke-12 ini
narasumber yang hadir di grup adalah sosok yang sangat saya kagumi sejak setahun
yang lalu. Beliau adalah Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. yang sering saya sapa dengan Bunda Kanjeng.
Saya mengenal beliau pertama kali pada
Pelatihan Belajar Menulis di Grup PGRI asuhan Omjay Gelombang 17.
Dari Bunda Kanjenglah saya termotivasi dan
terinspirasi untuk mulai menulis dan berkarya meski telah senja usia. Karena
beliau lebih sepuh dari saya tetapi masih giat dan produktif dalam berkarya.
Bukan itu saja, beliau pun sangat piawai dalam beberapa hal di dunia literasi. Diantaranya,
beliau sebagai kurator, editor, moderator, sekaligus motivator, dan juga
inspirator di dunia literasi.
Selain itu, Bunda Kanjeng pun memiliki
segudang prestasi dan karya. Buku solo sudah puluhan jumlahnya dan buku
antologi bersama tak terhitung lagi banyaknya. Oleh sebab itulah, saya sangat
mengagumi beliau dan ingin mengikuti jejaknya.
Pada pertemuan ke-12 tepatnya hari Jumat, 26
November 2021, Bunda Kanjeng mengangkat materi dengan judul "Mengekspresikan
Diri yang Baik di Media Sosial". Materi ini sangat menarik dan
menginspirasi saya untuk mengekspresikan diri dengan baik di dunia maya. Selain
itu, materi ini pun sangat bermanfaat untuk panduan agar kita lebih bijak dan
bertanggung jawab dalam bermedia sosial.
Sejak pandemi Covid-19, kita harus mampu beradaptasi
dengan dunia digital. Karena komukasi dan interaksi lebih banyak kita lakukan
di dunia maya dengan memanfaatkan berbagai perangkat digital. Bahkan belajar,
mengajar, dan kerja pun kita lakukan secara digital. Oleh sebab itu, sudah
selayaknya kita mampu mengekspresikan diri di dunia digital dengan lebih baik.
Terlebih kita sebagai seorang guru. Tentu
harus menjadi contoh dan teladan bagi peserta didik dalam pemanfaatan media
digital. Yakni, menjadi teladan dalam bermedia sosial secara bijak dan santun.
Harus selektif dan waspada dalam menerima dan mencerna sebuah informasi dari
dunia digital. Sehingga tidak menjadi sasaran atau korban hoaks yang marak
beredar di media sosial saat ini.
Untuk menyikapi hal tersebut, Bunda Kanjeng
memberikan tips menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.
1. Tidak Asal Posting Konten. Sebaiknya kita hanya memosting hal-hal yang
positif dan benar saja. Yakni, postingan yang bermanfaat, dapat memotivasi dan
menginspirasi orang lain. Hindari memosting hal-hal yang dapat menimbulkan
dampak negatif. Misalnya, postingan yang menyindir atau membuat orang lain
tersinggung atau sakit hati.
2. Tidak Mencantumkan Informasi Pribadi. Hindari mencantumkan informasi pribadi pada
media sosial. Hal ini dapat disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab. Sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi diri sendiri. Oleh sebab itu,
hal-hal yang bersifat pribadi tidak perlu dicantumkan di media digital.
3. Jaga Etika. Memang, media sosial memberikan
kebebasan bagi para penggunanya. Akan tetapi, kita harus tetap menjaga etika, sopan santun, dan
selalu bersikap hormat kepada sesama pengguna media sosial. Sebaiknya, selalu
menghindari kata-kata kasar atau yang mengandung unsur sara. Sehingga tidak
menyebabkan salah paham atau menyinggung orang lain yang membaca.
4. Selalu Waspada dan Jangan Mudah Percaya.
Banyaknya informasi yang
membanjiri dunia digital saat ini, menuntut kita untuk selalu waspada. Jangan
mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Sebab,
bisa jadi informasi tersebut bersifat hoaks atau sebuah upaya penipuan. Sehingga
dapat merugikan diri kita dan orang lain.
5. Filter Akun-akun yang Dikuti. Terkadang seseorang melihat kehidupan orang
lain di media sosial dan membandingkan dengan kehidupannya. Padahal, yang dilihat
di media sosial itu belum tentu sama seperti dalam kehidupan nyata. Hal tersebut
dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental kita. Oleh sebab itu, perlu pilih
dan pilah akun-akun yang kita ikuti. Yakni, kita ikuti saja akun-akun yang
positif, berbagi manfaat, memotivasi, dan menginspirasi.
Tips Bijak dan Aman dalam Bermedia Sosial
1. Menyeleksi Konten yang Akan Dibaca
Isi media sosial memang sangatlah beragam.
Oleh sebab itu, kita harus pandai memilih dan memilah informasi yang bermanfaat
untuk dikonsumsi. Kita hindari informasi-informasi yang kurang bermanfaat. Sehingga kita akan selalu nyaman dan
terhindar dari pikiran-pikiran negatif yang dapat menyebabkan stres.
2. Hanya Mengikuti Akun Teman Terdekat dan
Terpercaya
Untuk menghindari hal-hal negatif yang
tidak diinginkan, sebaiknya hanya mengikuti akun teman-teman yang kita kenal. Teman-teman terdekat, yang kita
paham tempat tinggalnya akan berpikir terlebih dahulu jika akan bertindak
negatif. Oleh sebab itu, kita tidak perlu mengikuti akun orang-orang yang tidak
dikenal. Supaya kita terhindar dari hoaks atau tindak penipuan di dunia digital.
Demikian resume dari materi yang telah dipaparkan
oleh Bunda Kanjeng pada pertemuan ke-12 ini. Semoga bermanfaat bagi kita untuk
lebih berhati-hati dan waspada di dunia maya. Faktanya, justru penipuan lebih
marak dan lebih leluasa beredar di dunia digital. Karena lebih mudah bagi para
oknum untuk melakukan aksinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada agar
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Salam Literasi dari Way Kanan, Lampung
Waspada. Semoga bisa menjadi warganet yang baik
BalasHapus