Silaturrahmi, Inspirasi Hebat dalam Menulis
Oleh Mujiatun, S.Pd.
(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)
Alhamdulillah, saya merasa sangat beruntung berkesempatan mengikuti Pelatihan Belajar Menulis di grup WA PGRI. Pelatihan menulis kali ini sangat berbeda dengan beberapa grup pelatihan menulis yang pernah saya ikuti. Kegiatan pelatihan di grup ini terstruktur dan sistematis. Mulai dari jadwal, materi, moderator, dan narasumber yang akan memberikan materi pelatihan terprogram dengan jelas. Sehingga peserta pelatihan Gelombang 17 ini selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan yang telah dijadwalkan seminggu tiga kali. Terlebih saya, sebagai pemula di dunia menulis meskipun usia telah senja.
Mulai dari pertemuan pertama hingga ketiga ini selalu saya nantikan. Rasa penasaran dan ingin tahu materi apa yang akan disuguhkan oleh para narasumber yang telah piawai di dunia menulis. Walau telah beberapa kali saya mengikuti pelatihan seperti ini, baik yang berbayar maupun yang gratis serupa ini, tetapi baru kali ini saya merasa nyaman mengikutinya. Selain pengasuh grup, Omjay, Pak Brian, dkk. sangat ramah dan bersahabat, para pematerinya pun sangat hamble dan sabar dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang rata-rata masih awam di dunia menulis.
Selain itu, sesama peserta pun di dalam grup ini saling support dan saling mengapresiasi karya tulis masing-masing. Yaitu dengan cara saling mengunjungi blog atau bersilaturrahmi antarblog milik peserta yang telah dishare di grup. Sehingga peserta saling mengenal dan terjalin silaturrahmi yang baik di grup meskipun masing-masing berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Saya pribadi merasakan aura yang sangat positif di grup ini. Para peserta pelatihan saling kunjung di blog dan memberikan koreksi serta saran-saran yang positif sehingga tulisan-tulisan yang akan datang lebih baik dan lebih menarik.
Malam ini, Jumat tanggal 8 Januari 2021 merupakan pertemuan ketiga dalam pelatihan menulis ini. Hadir sebagai moderator malam ini yaitu Ibu Aam Nurhasanah, alumni Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 10 yang telah sukses menerbikan banyak buku.
Narasumber malam ini adalah Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. yang lebih dikenal dengan Ibu Kanjeng. Walau memulai menulis di usia senja, beliau mampu mencipta karya luar biasa yang tidak sedikit jumlahnya. Beliau merupakan seorang Pegiat Literasi Nusantara yang selalu aktif membimbing para penulis pemula. Tema yang beliau sajikan malam ini sangat menggugah selera menulis saya, yakni “Menulis Dengan Kekuatan Silaturrahmi”. Judul ini benar-benar menarik rasa ingin tahu saya. Saya merasa penasaran di awal pertemuan ketika membaca tema tersebut karena sangat berbeda dengan tema-tema sebelumnya.
Pada pertemuan-pertemuan sebelumya, tema yang disuguhkan oleh para narasumber lebih fokus pada teknis menulis. Sedangkan tema kali ini lebih pada jiwa tulisan. Yaitu sesuatu yang tertuang dalam tulisan berdasarkan latar belakangnya. Berikut inspirasi hebat dalam menulis dari silaturrahmi berdasarkan pemaparan dan kisah Bu Kanjeng dalam menulis.
Sebelum memulai materi, Bu Kanjeng mengajak peserta pelatihan untuk bersilaturrahmi dengan mengunjungi beberapa blog beliau. Diantaranya adalah blog yang berisi tentang menulis dengan kekuatan silaturrahmi. Menurut saya, tulisan ini luar biasa memotivasi dan menginspirasi. Ternyata, silaturrahmi dengan mengunjungi blog yang berisi tulisan-tulisan bergizi itu menambah energi, wawasan, ilmu, dan pengetahuan seseorang dalam dunia menulis. Menimbulkan ide-ide bahkan memotivasi penulis, terlebih para penulis pemula seperti saya. Selain itu, dengan bersilaturrahmi di blog makin banyak yang kita baca, sehingga makin banyak pula perbendaharaan kata yang kita miliki sebagai bekal menulis.
Banyak hal yang saya peroleh dari membaca tulisan-tulisan Bu Kanjeng di blog. Kata-kata dituliskan dengan jelas dan dirangkai menjadi kalimat-kalimat efektif yang sistematis. Bu Kanjeng pun menuliskan artikel-artikelnya dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Sehingga para pembaca merasa asyik dan sayang untuk tidak melahap semua tulisan beliau di blog.
Menurut Bu Kanjeng, menulis dengan kekuatan silaturahmi dapat dilakukan oleh penulis. Hal ini sudah dibuktikan beliau di buku yang berjudul “Catatan Motivasi dan Literasi Bu Kanjeng”. Buku ini berisi sebagian besar tentang motivasi. Bu Kanjeng mengajak kita menjadi manusia yang bermanfaat. Sebagaimana yang tertera di bagian sinopsis buku ini. Beliau mengutip kalimat bijak Ki Hajar Dewantara, yakni “Apa pun yang dilakukan seseorang itu hendaknya bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa, dan manusia pada umumnya.”
Diantara buku-buku bermutu karya Bu Kanjeng, yang paling memikat hati saya adalah “The Stories of Wonder Women”. Sebuah buku yang mengisahkan perempuan-perempuan hebat di bidangnya masing-masing. Buku ini terlahir dari hebatnya silaturahmi yang berisi 25 kisah perempuan tangguh dalam memperjuangkan hidup. Tulisan-tulisan di buku ini terinspirasi dari kisah ibu-ibu yang mendapatkan ujian dari Allah dan bagaimana cara mereka mencari solusi dari masalah tersebut. Selain itu, beliau pun sering mengikuti majelis taklim, mendengarkan ceramah, dan membaca berbagai buku sebagai bentuk silaturahmi untuk memperkaya bahan dalam meramu tulisannya.
Silaturahmi memberikan pelajaran kepada kita agar selalu peka terhadap lingkungan kehidupan di sekitar dan menumbuhkan kepedulian sosial. Silaturahmi pun dapat menimbulkan ketenangan di hati dan rasa syukur kepada Allah. Selain itu, silaturahmi dapat menjadi terapi atau obat ketika stress. Dengan berbagi cerita kepada sahabat atau saudara, maka seseorang yang memiliki beban hidup akan merasa lega.
Berdasarkan pemaparan Bu Kanjeng baik melalui tulisan langsung atau pesan suara di WA grup, dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.
1. Untuk menjadi seorang penulis itu tidak harus memiliki bakat. Setiap orang bisa menulis dan bisa menjadi penulis. Yang terpenting adalah seseorang mau berusaha belajar dan selalu berlatih untuk mengasah kemampuannya dalam mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tulisan.
2. Niatkan mengikuti belajar menulis untuk melatih dan mengasah keterampilan menulis. Sehinngga ide-ide kita dapat diungkapkan dan diabadikan dalam bentuk blog, buku, dll. Jangan sekadar memburu sertifikat atau pun piagam. Karena hal tersebut membuat seseorang belajar menulis itu tidak akan memperoleh manfaat apa-apa kecuali sertifikat semata.
3. Bersilaturahmi dengan tulisan baik di blog, buku, dll. Artinya, sebagai penulis harus rajin membaca tulisan-tulisan sebagai sumber inspirasi dan referensi dalam menulis.
4. Bersilaturahmi dengan selalu mendengarkan ceramah, pencerahan, nasihat, ataupun keluhan masyarakat di sekitar kita. Hal itu untuk memperkaya bahan ramuan tulisan kita agar lebih variatif dan menarik.
5. Silaturahmi dengan menginspirasi dan memotivasi orang lain. Hal itu akan menambah kaya bahan tulisan kita. Sebuah tulisan yang selanjutnya dapat dijadikan refrensi bagi orang banyak ketika menghadapi permasalahan serupa.
Semula saya merasa enggan untuk ikut belajar menulis atau berkarya dalam bentuk buku. Saya merasa sudah senja untuk mulai belajar dan terlambat untuk mulai berkarya di usia 50 tahun ini. Hingga akhirnya bersilaturahmi di blog Bu Kanjeng dan membaca pengalaman serta kisah beliau. Ternyata, beliau pun mulai menulis di usia senja. Dan di usianya 60 tahun kini beliau masih aktif dan produktif menulis. Fakta ini membuat saya makin termotivasi dan bangkit kembali semangat untuk terus belajar menulis dan berusaha berkarya meski usia telah senja. Menurut beliau, belajar dan berkarya itu tak terbatas dan tak terhalang oleh usia. Belajar itu seumur hidup dan berkarya itu selagi bisa. Ini hikmah hebat yang dapat saya petik dari bersilaturahmi dengan Bu Kanjeng melalui tulisan-tulisan beliau di blog.
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 10 Januari 2021
Mantap. Luar biasa. Ayo kirim naskahnya jadi buku antologi deh. Hihihi
BalasHapusAlkhmdlh Bun, aamiin. Insya Allah Bun. Trimkash.
HapusAlkhmdlh, trimksh Bun. Insya Allah, siap.
BalasHapusPerluas terus silaturrahminya Bu, tuk pengembangan literasinya...
BalasHapusInsya Allah Pak, siap. Trimkash.
HapusTOP Bu, Lanjutkan semangat menulisnya.
BalasHapusAlkhmdlh Bunda, trimksh. Insya Allah semangat.
HapusTulisan yang luar biasa lengkap bunda
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh Bun.
HapusUdah mantap Bu, mulai dr diksinya, narasinya smpe pada kerapihan tulisan secara keseluruhan. Lanjutkan 👍👍
BalasHapusAlkhmdlh Pak. Trimkash atas apresiasi dan supportnya. Kita saling support ya Pak?
HapusWah semangat nih ibu...salute deh dengan semangatnya
BalasHapusAlkhamdllh Bu Sutri. Pengen belajar menulis dan berkarya meski sudah senja usia.
Hapuswow, keren komplit dan lengkap bu. mari semangat berkarya dan menginspirasi
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh apresiasinya ya Pak? Tetap semangat dan siap saling mensupport dan mengapresiasi.
HapusResumenya bagus Bu Muji keren terus berlanjut, kita sama2 sdh hampir senja tapi mari semangat terus belajar semoga sukses berkah ibu aamiin3
BalasHapusAamiin ya Allah. Trimksh support dan motivasi nya Bunda. Semoga kita tetap bisa berkarya meski di usia senja.
HapusMantap... semangat dan tetap semangat
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh supportnya Pak Sunandar.
HapusCakeeep tulisannya lanjutkan
BalasHapusAlkhmdlh, trimkash apresiasinya Pak Guru.
HapusBagus sekali. Kontennya top markotop
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh Bun atas apresiasinya.
Hapusterima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan sangat baik
BalasHapusAlkhmdlh Omjay sama2. Trimkash atas bimbingan dan support yg luar biasa buat saya penulis pemula.
HapusMantaap ibu...semangat literasi..
BalasHapusAamiin ya Allah. Trimkash supportnya Bunda.
HapusHebat mantap dan sangat komprehensif serasa kuliah terulang... Tetap semangat bunda... sukses dan sehat slalu aamiin
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh apresiasi dan support nya Pak Sunandar. Aamiin ya Allah.
HapusKeren Bu Muji.. Lengkap banget..😍
BalasHapusTetap Semangat dan Teruslah menginspirasi..👍👏👏
Alkhamdllh, trimksh Mbak Liez yg selalu setia mengapresiasi dan mensupport. Sukses juga buat Mbak Liez.
HapusKeren Bu Muji, semoga ilmu menulis Ibu dapat menular ke saya, pemula. 😊
BalasHapusAamiin ya Allah. Alkhmdlh, trimksh ya Bu Ully?
HapusAlhamdulillah.. good Bu..kita jalin silaturahmi lewat blog yah..tulisannya oke sangat menginspirasi 👍
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh apresiasinya Bu Neneng, oke Bu siap selalu bersilaturahmi untuk membangkitkan inspirasi.
BalasHapusBagus bu.. Semangat lanjutkan literasinya..
BalasHapus