MENULIS
ITU TIDAK SULIT
Oleh Mujiatun, S.Pd.
(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)
Layaknya minum air lautan, makin diminum semakin haus rasanya. Demikian halnya yang saya rasakan dalam mengikuti Pelatihan Belajar Menulis di grup WA PGRI ini. Makin dipelajari semakin penasaran saja dan ingin tahu lebih banyak lagi ilmu tentang menulis. Dan semakin ingin tahu trik-trik atau jurus-jurus andalan yang dimiliki oleh para narasumber hebat di dunia menulis.
Rabu malam, 6 Januari 2021 merupakan pertemuan kedua dalam pelatihan daring yang saya ikuti. Kegiatan malam ini dipandu oleh Bapak Sucipto Ardi, S.Pd. sebagai moderator. Pak Cipto merupakan seorang founder Komunitas Cakrawala Blogger Nasional. Beliau mengawali kelas dengan membaca doa lalu menjelaskan susunan acara yang terdiri dari pembukaan, sesi materi, sesi tanya jawab, dan penutup. Tak sabar rasanya menanti kehadiran Bu Rita Wati, S. Kom., narasumber yang multitalenta itu. Beliau adalah seorang penulis, guru, operator, kuroter, blogger, dan youtuber dengan konten pendidikan. Bu Rita pun merupakan alumni Pelatihan Belajar Menulis gelombang 10 yang telah sukses membuahkan banyak karya tulis.
Bu Rita Wati, S.Kom. malam ini mengangkat tema “Trik Jitu Menulis untuk Pemula”. Tema ini benar-benar sajian yang sangat menarik dan menggugah selera bagi saya sebagai seorang pemula di dunia menulis. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti paparan materi yang disajikan oleh Bu Rita. Beliau memaparkan materi dengan bahasa yang lugas dan sistematis. Sehingga peserta dengan mudah dapat memahami materi yang disampaikan meskipun semua dalam bahasa tertulis. Bu Rita memiliki gaya yang khas dalam tulisannya. Ibarat makanan, tulisan Bu Rita sangat renyah dan gurih. Sehingga, sebanyak apa pun materi yang beliau sampaikan, saya merasa asyik membacanya dan berasa “nagih” alias mau lagi mau lagi.
Dengan tema “Trik Jitu Menulis untuk Pemula”, Bu Rita membagikan pengalaman dan tipsnya seputar menulis khususnya bagi penulis pemula. Hal utama yang penting diketahui oleh penulis pemula menurut Bu Rita adalah motivasi atau tujuan menulis. Banyak faktor yang memengaruhi motivasi seseorang dalam menulis. Ada yang ingin menjadi penulis terkenal, memiliki buku sebanyak-banyaknya dan menjualnya, ingin mendapat sertifikat atau penghargaan untuk naik pangkat, atau sekadar menyalurkan hobi saja. Apa pun motivasinya, menurut Bu Rita itu sah-sah saja.
Berbicara tentang motivasi seseorang dalam menulis memang berbeda-beda. Setiap orang memiliki motivasi yang beragam ketika belajar menulis. Ada yang belajar menulis dengan motivasi semata-mata memang belajar. Akan tetapi, ada pula yang belajar menulis karena memang sejak awal sudah jatuh cinta dengan dunia tulis-menulis, dan sudah menjadikannya sebagai hobi. Ada juga orang yang belajar menulis karena keterpaksaan sebab ada keharusan membuat karya sebagai syarat kenaikan pangkat, misalnya. Beragam motivasi yang muncul tersebut tidaklah salah, justru yang tidak termotivasi sama sekali untuk menulis itulah yang tidak benar.
Dalam dunia menulis, seorang pemula harus berlatih untuk mencari ide sebanyak-banyaknya. Berlatih menuangkan semua ide yang ada dengan tidak melakaukan proses editing terlebih dahulu. Jadi, menuliskan ide-ide tersebut mengalir begitu saja sehingga semua terekam dalam sebuah tulisan. Dengan cara menulis setiap hari secara bertahap mulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata dan menulis tiga paragraf. Sehingga kita dapat menulis sebanyak 1000 per hari. Tulisan yang tuntas akan menjadi karya yang lebih mudah untuk diedit. Hal ini pun akan menambah semangat bagi kita untuk melanjutkan proses menulis hingga finis.
Selanjutnya, seorang penulis pemula harus memberanikan diri untuk ikut menulis buku antologi bersama penulis-penulis lain. Hal ini perlu dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri menjadi seorang penulis. Dengan demikian, kita akan banyak mendapat masukan dan saran dari penulis-penulis lain yang lebih berpengalaman di dunia menulis. Sehingga kita akan mendapatkan referensi lebih banyak dan tulisan kita akan lebih berkualitas baik isi maupun bahasanya.
Agar tulisan berkualitas dan lebih enak dibaca, kita pun harus memperhatikan kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan yang dimaksud adalah kaidah bahasa yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berdasarkan pengalaman Bu Rita, sebagai editor dan kurator antologi terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula. Berikut kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
1. Penggunaan huruf kapital yang tidak tepat.
2. Paragraf panjang-panjang.
3. Kekeliruan penempatan tanda baca.
4. Penggunaan kata baku.
5. Penggunaan kalimat yang tidak efektif.
6. Penggunaan istilah asing yang keliru
7. Penggunaan kata depan di.
Kita harus dapat menghindari keslahan-kesalahan kebahasan tersebut agar pembaca tulisan kita tidak terganggu dengan hal-hal itu. Kita pun harus dapat membedakan penulisan di media sosial, blog, dengan penulisan di buku. Jika penulisan di blog atau media sosial seperti WA, setiap menulis dua kalimat atau tiga kalimat sudah bisa membuat paragraf baru. Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu tiga menit saja untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak.
Demikian penjelasan Bu Rita di penghujung pemaparan materinya yang “daging” semua menurut Pak Cipto dan menurut seluruh peserta pelatihan. Terutama saya, sebagai seorang yang masih awam di dunia menulis. Malam ini, benar-benar malam keberuntungan bagi saya karena memperoleh ilmu yang luar biasa dari pemateri yang andal.
Sebelum mengakhiri paparan materinya, Bu Rita pun menambahkan informasi dan hal-hal penting bagi penulis pemula. Yakni, untuk menghasilkan buku terkadang penulis pemula menulis saja tanpa sebuah acuan atau kerangka penulisan. Padahal kerangka ini sangat penting bagi penulis untuk menuntun alur dan arah penulisan agar selalu fokus pada ide yang dibangun. Oleh sebab itu, Bu Rita menyarankan agar para penulis terlebih penulis pemula untuk membuat peta pikiran atau kerangka penulisan sebagai panduan awal. Dengan demikian, tulisan kita akan mengalir lancar dan fokus pada ide-ide yang sistematis.
Sebagai contoh, menulis novel akan lebih mudah mengembangkan cerita dengan membuat deskripsi tokoh secara detil. Seperti novel “Orang-Orang Blomington”, karya Budi Dharma. Beliau menuliskan cerita dengan tokoh-tokoh yang sangat khas, kuat, dan mengesankan. Penceritaan menggunakan tokoh yang kuat karakternya akan menjadikan tulisan tidak kering dan lebih menarik.
Berdasarkan paparan materi dan pengalaman Bu Rita bertualang di dunia menulis, membuat semangat literasi saya makin membara. Keinginan untuk terus berlatih menulis semakin menggebu. Selayak minum air lautan, makin diminum semakin harus rasanya. Demikian pula dalam belajar menulis di grup WA PGRI ini, dari hari ke hari semakin berkobar semangat untuk belajar dan belajar lagi. Dan saya yakin, “Setiap orang bisa menulis, dan setiap orang bisa jadi penulis.” Aamiin.
Salam Literasi,
Way Kanan, Lampung, 9 Januari 2021
Jangan padamkan kobaran api semangatmu. Terus berkarya ya.
BalasHapusAamiin. Insya Allah, siap Bunda Aam, trimksh🙏
HapusCakep tulisannya semangatbterus bu
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh apresiasi dan support nya Bu.
HapusKeren Bu saling memotivasi Bu🙏
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh Mbak Fitria, siap.
HapusSemoga kita semua termotivasi terus
BalasHapusAamiin, trimksh Bu Sutri.
Hapuskeren Ibu..semangat terus..salam literasi..
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh Bun, sakam semangat dan sakam literasi dari Lampung.
HapusAlkhmdlh, trimksh Bun, sakam semangat dan sakam literasi dari Lampung.
HapusKeren bingit. Lengkap sekali resume nya.
BalasHapusSama sama ya bu, semoga kita semua bisa istiqomah menulis dan berkarya
Alkhmdlh, trimksh Pak Pian.Aamin ya Allah.
HapusTulisannya semkin bagus, diksinya pas dan narasinya enak di baca. Menginspirasi bnget, Lanjutkan 👍🙏
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh atas apresiasinya Pak Nana. Aamiin ya Allah.
HapusBerharap bisa konsisten nulis ya bu... keren banget itu.
BalasHapusAamiin ya Allah. Iya Bu.
HapusResumenya bagus, enak dibaca, sistematis dan tertata rapi..
BalasHapusBahasanya juga lugas dan mengalir seperti air..
Keren Bu.. semakin mantap kian hari...
Tetap semangat ya Bu..
Alkhmdlh, trimksh atas apresiasi dan support nya Mbak cantik. Insya Allah 🤲
HapusLuar biasa Bu Muji resumenya ...
BalasHapuslengkap..
Mampir2 ke blog saya Bu🙏
https://yuliasmanofficial.blogspot.com/2021/01/ilmu-baru-pemberian-bu-kanjeng-menulis.html
Alkhmdlh Pak Yuliasman, trimksh. Siap OTW Pak.
Hapusthank you very much
BalasHapusYess Omjay, sami2🙏
HapusMantab Bu...resumenya luar biasa...
BalasHapusAlkhamdllh, trimksh Pak.
HapusMantap Bu Muji ide2 nya luar biasa
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh apresiasinya Bun.
HapusSepertinya ditulis dengan hati ya bun?
BalasHapusBetul Pak, hati yg paling dalam dari seorang pemula yg ingin bisa menulis.
HapusBagus bu resumenya...
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh Bun
HapusAyo Bu, tularkan terus virus literasi...
BalasHapusBaik Pak Nanang, OTW ini....👍💪✍️
HapusAyo Bu, tularkan terus virus literasi...
BalasHapusInsya Allah, siap Pak.
HapusLuar biasa buk muji...sepertinya saya harus belajar dari ibu untuk menulis yang rasanya gurih dan kriuk kalau dibaca...semangaat buk...
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh atas apresiasi dan support nya Mbak Dwi.
Hapusluar biasa paparan deskripsinya apa aku bisa ya
BalasHapusAlkhmdlh, trimksh apresiasi nya Pak, insya Allah bisa.
HapusMaju terus..tetap semangat...
BalasHapusInsya Allah Pak, siap.
HapusIya yang paling penting ada kemauan untuk menulis & tetap bergabung dalam komunitas teman2 yang memberi semangat untuk menulis. Tetap semangat 💪💪💪
BalasHapusIya Bu Neneng, trimksh supportnya ya?
Hapus