TRIK MENULIS ASYIK ALA OMJAY

Trik Menulis Asyik Ala Omjay

Mujiatun, S.Pd.

(SMPN 2 Banjit, Way Kanan, Lampung)

 

Ujung tombak keberhasilan pembangunan pendidikan di Indonesia adalah guru. Karena guru merupakan bagian integral dan memegang peranan penting dalam kerangka pembangunan pendidikan Indonesia. Oleh karena itu,  guru diharapkan secara berkesinambungan dapat meningkatkan kompetensinya. Baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional. Guru harus  selalu mengikuti program-program yang berkaitan dengan peningkatan kompetensinya. Salah satu kompetensi guru yang harus dikuasai adalah kecakapan abad 21, yakni kecakapan literasi. Sehingga guru akan mampu menjawab tantangan zaman di abad 21 ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya sebagai seorang guru terlebih guru Bahasa Indonesia ingin selalu meningkatkan keterampilan literasi terutama keterampilan menulis. Selama ini mengikuti kegiatan menulis buku antologi hanya modal membaca berbagai karya dan otodidak semata, belum pernah mengikuti pelatihan menulis sama sekali. Dan baru menulis sastra atau fiksi saja, berupa antologi puisi dan cerpen bersama penulis-penulis lain. Belum pernah menulis buku tunggal, padahal sejak lama ingin sekali menulis dan menerbitkan buku solo.

Oleh sebab itulah, saya merasa bahagia begitu mendapat informasi dari grup APKS PGRI daerah yang saya ikuti. Tanpa basa basi lagi, saya langsung masuk di grup Pelatihan Menulis Gelombang 17. Makin bahagia, ternyata grup diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia yang mayoritas adalah seorang guru. Selama satu bulan kami mendapatkan informasi-informasi penting tentang menulis dan beberapa buku referensi karya Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. dan dari beberapa penulis hebat alumni pelatihan menulis di gelombang-gelombang sebelumnya yang telah sukses menerbitkan beberapa buku.

Setelah satu bulan, maka tibalah saat pelatihan pertama dimulai. Kegiatan pelatihan pertama dimulai hari Senin malam, tanggal 4 Januari 2021. Pelatihan menulis di group WA ini merupakan salah satu wadah untuk menampung dan membimbing guru-guru dari seluruh Indonesia yang berminat belajar dan melatih keterampilan literasinya di bidang menulis. Pelatihan di grup ini dibimbing langsung oleh beberapa guru hebat dan berpengalaman yang memunyai kepedulian tinggi di bidang litersi. Dan siap untuk berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya di dunia menulis.

Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pertama malam ini sebanyak 257 orang  dari berbagai pelosok tanah air. Kegiatan ini dipandu oleh seorang moderator yang sudah tidak asing lagi, beliau adalah Ibu Aam Nurhasanah,S.Pd. dari Lebak-Banten yang siap mendampingi narasumber.

Narasumber yang hadir pada pelatihan perdana ini adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. yang lebih dikenal dengan sebutan Omjay. Beliau adalah founder Kelas Belajar Menulis gratis dari gelombang 1-17 saat ini. Kegiatan pelatihan menulis ini sudah dimulai sejak bulan Januari 2020 hingga saat ini.

Omjay telah menyandang berbagai predikat, di antaranya sebagai seorang motivator, trainer, sekaligus penulis buku yang selalu memotivasi peserta pelatihan menulis  agar terus berkarya. Saya merupakan salah satu orang yang beruntung bisa bergabung dan belajar bersama rekan-rekan dari seluruh  Indonesia. Kami diberi kesempatan untuk menimba ilmu dan mengasah keterampilan menulis bersama Omjay dan narasumber hebat lainnya di grup yang sangat menginspirasi ini.

Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. alias Omjay, malam ini membuka pelatihan dengan mengangkat tema “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi.” Omjay sengaja mengangkat tema ini karena banyak peserta yang masih bingung bagaimana cara menulis? Bagaimana memulainya? Apa saja yang harus ditulis? Dan masih banyak pertanyaan lain dari para peserta seputar bagaimana cara memulai menulis.

Berdasarkan penjelasan Omjay, beliau mulai menulis hanya mengggunakan watshap dan diunggah di blog pribadinya. Dari kumpulan menulis blog itulah beliau susun menjadi sebuah buku. Buku-buku yang telah membuktikan bahwa Omjay orang yang sangat kreatif dan produktif di dunia menulis diantaranya, “Catatan Seorang Guru Blogger” dan  “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”.

Menurut beliau, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang penulis pemula. Diantaranya yaitu harus memiliki niat dan tekad yang kuat untuk selalu menulis,  konsekwen dan konsisten menulis secara teratur dan terjadwal. Agar selalu konsisten dalam menulis, harus diagendakan dengan menulis setiap hari satu halaman atau satu artikel. Kemudian tulisan tersebut dikemas menjadi sebuah buku yang menarik untuk diterbitkan dan dipublikasikan.

Beliau pun menjelaskan bahwa setiap orang bisa menulis dan bisa menjadi penulis, dengan syarat mau terus berlatih menulis. Sebab keterampilan dan keahlian dalam menulis hanya dapat diperoleh melalui latihan menulis setiap hari. Pada tahap awal cukup menulis  dengan tiga paragraf saja, yaitu paragraf pembuka, isi, dan penutup. Keterampilan menulis seseorang itu menurut Omjay seperti mata pisau, makin diasah akan semakin tajam. Demikian halnya dengan keterampilan menulis seseorang. Semakin sering berlatih menulis, maka tulisan kita akan semakin menarik dan enak untuk dibaca.

Agar kegiatan menulis itu menjadi sesuatu kegiatan yang menarik dan menyenangkan, sebaiknya dimulai dengan menulis hal-hal yang menarik dan menyenangkan pula. Misalnya, menuliskan sesuatu yang merupakan kegemaran atau hobbi kita. Maka kegiatan menulis akan terasa mudah dan menyenangkan pula. Hal ini telah dibuktikan oleh Omjay dan  rekan-rekan alumni gelombang sebelumnya yang telah sukses menulis. Dan telah menjadikan kegiatan menulis sebagai bagian dari hobbi yang sangat menarik dan menyenangkan. Bahkan, sudah banyak di antara rekan-rekan kita yang menulis berangkat dari modal nekat dan coba-coba, serta karena hobbi saja tetapi justru sekarang berjaya dan mendatangkan rizeki yang luar biasa.

 Oleh sebab itu, jadikan kegiatan menulis sebagai kebutuhan dan kegemaran kita sehari-hari layaknya ibu-ibu yang gemar memasak atau merawat bunga kesayangannya. Tiada hari tanpa memasak atau tiada hari tanpa bunga. Maka sekarang ditambah satu lagi, “Tiada Hari Tanpa Menulis”. Jika masih bingung mau menulis apa, maka kita bisa membaca beberapa buku karya orang lain. Dengan demikian akan ada gambaran bahkan akan terinspirasi. Semakin banyak karya atau buku dibaca, akan semakin bertambah banyak pula pengetahuan, wawasan, dan  perbendaharaan kata yang kita kuasai.

Pesan Omjay, kegiatan menulis janganlah dijadikan sebuah beban. Sebab dengan dijadikan beban, kegiatan menulis akan berasa sangat berat dan membebani. Rasa malas dan enggan menulis akan selalu menghampiri kita. Oleh karena itu, marilah kita ikuti pelatihan menulis gratis ini dengan sungguh-sungguh. Kita kerjakan tahapan-tahapan penugasannya, agar kita benar-benar memperoleh manfaat dari kegiatan pelatihan ini. Apabila seluruh rangkaian kegiatan diikuti dengan fokus, insya Allah kita akan memperoleh hasil sesuai dengan harapan. Aamiin.

     

Salam Literasi,

Way Kanan, Lampung, 7 Januari 2020